SURABAYA | ARTIK.ID - Politikus PDI Perjuangan, Baktiono memberi komentar soal nomor urut 3 pada pasangan Capres-Cawaprea Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Menurutnya, Nomor atau angka 3 tersebut sudah sesuai dengan doa seluruh kader dan simpatisan PDI Perjuangan se Indonesia.
Baca juga: DPRD Kota Surabaya Evaluasi Kerja Sama Rumah Sakit dan BPJS, yang Tidak Patuh Izinnya akan Dicabut
Hal itu disampaikan Baktiono pada wartawan usai memimpin RDP di Komisi C DPRD Kota Surabaya, Kamis (16/11)
"Kita berdoa agar mendapat nomor 3 karena sesuai dengan lambangnya yang katanya metal itu, tapi sesungguhnya angka 3 itu adalah Trisakti Bung Karno," kata Baktiono.
Baktiono menyebut kalau doa PDI Perjuangan untuk mendapat nomor urut 3 sudah dikabulkan, yang berarti doa selanjutnya juga akan dikabulkan.
"Kalau doa nomor urut saja dikabulkan, maka doa berikutnya untuk mas Ganjar dan pak Mahfud untuk memimpin negeri ini juga pasti dikabulkan," ungkapnya
Menurut Baktiono, itu semua berarti yang Maha Kuasa sedang berpihak pada PDI Perjuangan serta Ganjar dan Mahfud, walaupun yang sedang berkuasa saat ini tidak berkenan.
Namun begitu, Baktiono optimis karena internal PDI Perjuangan sudah kompak dan solid dalam satu tujuan untuk memenangkan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Soal elektabilitas di internal PDI Perjuangan, Baktiono mengklaim tinggi, meskipun elektabilitas eksternal tidak signifikan namun akan terus naik.
"Kita punya survei yang beneran juga, dan bukan satu lembaga survei saja. Beda ya bukan survei yang abal-abal," ujarnya.
Baca juga: Dewan Harapkan Pemkot Surabaya Jaga Paru-paru Kota
Baktiono menilai, kalau survei yang semau kehendak hati pemesannya itu tidak fair, membohongi publik.
"Kita punya survei yang sungguhan, jadi ketemu, kalau kurang, kurangnya gimana, kalau lebih, lebihnya di mana, sehingga kita bisa intervensi," jelas Baktiono.
Baktiono mengungkap, alasan PDI Perjuangan tidak memakai survei abal-abal karena sudah diwanti-wanti oleh Ibu Megawati agar jangan membohongi rakyat.
Menyikapi pernyataan Ganjar Pranowo di Medsos yang mengatakan dirinya tidak punya pasukan khusus dan tidak bisa menggerakkan alat negara, Baktiono mengatakan, memang betul, Ganjar Pranowo tidak punya semua itu tapi punya hati rakyat.
"Bahkan sebelum mencalonkan diri Ganjar sudah komitmen untuk bersama rakyat," Katanya.
Baca juga: Lift di DPRD Surabaya Rusak, Komisi C akan Panggil Pihak Perusahaan
Meski pernyataan Ganjar tersebut banyak yang menilai menyinggung Presiden Jokowi. Menurut Baktiono, dalam politik saling menyinggung itu adalah hal yang biasa.
"Sudah biasa itu, seperti olahraga saling tekling ya biasa, asal sesuai dengan mekanisme dan peraturan perundang undangan yang ada, ya harus sportif," papar Baktiono.
Menurutnya yang penting itu sesuai dengan mekanisme, jangan sampai menggunakan alat negara karena itu memang dilarang, sarta presiden harus netral.
"Kita bisa kok mendeteksi pelanggaran yang seperti itu, alatnya kita ada semua, bisa lewat satelit juga kita ada, memangnya kita tidak tahu apa," pungkasnya.
(ara)
Editor : Fuart