Cari Musisi Berbakat, Direktorat PTLK Gelar Kurasi Musik Jalanan di Surabaya

Reporter : Fuart
Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid menyanyikan lagu kebangsaan di Alun-alun Surabaya, pada malam puncak Kurasi Musik Jalanan, Jumat (15/9) malam. Foto © Fudaili/ARTIK

SURABAYA | ARTIK.ID - Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan (PTLK), Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali melakukan kurasi Musisi Jalanan di Kota Surabaya.

Proses kurasi tersebut dilaksanakan di Alun-Alun Kota Surabaya, dari 14-15 September 2023.

Baca juga: Retribusi Foto di Balai Pemuda, yang Masuk ke Pemkot Lebih Besar dari yang Didapat Fotografer

Kegiatan kurasi ini dilaksanakan di Surabaya, sebelumnya berhasil mengkurasi Musisi Jalanan di DKI Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kota Makassar, dan Kota Semarang.

Pada tahun ini, selain memfasilitasi proses kurasi dan memberikan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) kepada musisi yang berhasil lolos kurasi, Direktorat PTLK juga memberikan panggung ekspresi untuk berpentas sebagai tahap akhir dari seluruh rangkaian proses kurasi yang telah dilaksanakan selama 2 hari oleh Institut Musik Jalanan di Kota Surabaya.

Baca Juga: Andromeda dan Anto Baret Tampil di Malam Puncak Kurasi Musik Jalanan Surabaya

Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan, bahwa Musisi Jalanan yang sudah terkurasi dan terdata, berhak mendapatkan fasilitas berekspresi di ruang publik yang telah disediakan Kemendikbudristek, Pemerintah Daerah setempat, hingga mampu mandiri membangun kerja sama kepada pemilik ruang publik yang dimiliki oleh swasta.DITATA: Salah satu musisi jalanan sedang melakukan kurasi musik di Gedung Merah Putih, Balai Pemuda Surabaya, Jumat (15/9). Foto © Fudaili/ARTIK

“Melalui kegiatan ini diharapkan agar Musisi Jalanan di Surabaya hingga daerah-daerah lainnya melalui Institut Musik Jalanan dapat mandiri dalam membangun kerja sama dengan pemilik ruang publik yang tersebar di daerahnya masing-masing," ujar Hilmar dalam ketetangannya, Jumat (15/9) malam.

Menurutnya, ruang publik tersebut diisi oleh Musisi Jalanan yang memang benar-benar merupakan pelaku budaya bertalenta dalam bermusik dan sudah lolos melewati tahapan kurasi.

Baca juga: Andromeda dan Anto Baret Tampil di Malam Puncak Kurasi Musik Jalanan Surabaya

Musisi Jalanan Surabaya tampil dihadapan para kurator, stakeholder terkait dan masyarakat, sebagai ajang pembuktian bahwa mereka sangat layak untuk mendapatkan akses mengamen resmi di area wisata, area kuliner dan berbagai ruang publik lainnya di kota Surabaya.

Mereka tampil dan berbagi panggung bersama para musisi yang telah terlebih dahulu menapakkan karir dan menjejakkan karya-karya musiknya dalam ekosistem musik Indonesia.

Baca Juga: Band Rock Andromeda Meriahkan Malam Puncak Kurasi Musik Jalanan Surabaya

Sementara itu, Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Restu Gunawan menambahkan, kegiatan kurasi Musisi Jalanan ini akan berlanjut di kota-kota lain diantaranya Kota Bandung pada Oktober 2023 mendatang.

Baca juga: Andromeda dan Anto Baret Tampil di Malam Puncak Kurasi Musik Jalanan Surabaya

Klantink memeriahkan malam puncak Kurasi Musik Jalanan Surabaya, Jumat (15/9). Foto © Fudaili/ARTIK

Sementara itu, malam puncak Kurasi Musik Jalanan di Alun-alun Surabaya menghadirkan beberapa bintang tamu papan atas, antara lain Andromedha, Klantink, Toto Towel, Anto Baret, Shinta Priwit, Ipank Hore Hore, hingga Tiang Gangsal dan lainnya.

(red)

Editor : Fuart

Peristiwa
10 Berita Teratas Pekan Ini
Berita Terbaru