JAKARTA | ARTIK.ID - Saluran TV Al Arabiya melaporkan, saat ini Unit elit tentara Niger mulai bergerak maju menuju bandara ibu kota Niamey, tepatnya sedang maju menuju istana presiden dan bandara.
Diketahui sebelumnya, Pada 26 Juli, pejuang militer di Niger mengumumkan pencopotan Presiden Mohamed Bazoum, penutupan perbatasan nasional, penerapan jam malam dan penangguhan konstitusi, serta larangan partai politik.
Baca juga: Rusia Minta Kanada Tunduk pada Resolusi PBB Karena Mendukung Veteran Nazi
Pada 28 Juli, mereka mengumumkan bahwa Jenderal Abdourahmane Tchiani telah menjadi kepala negara. Selama perebutan kekuasaan, Tchiani mengepalai pengawal presiden, unit-unit yang secara fisik menangkap Presiden Bazoum dan terus menahan dia dan keluarganya di kediamannya.
Presiden Bazoum sendiri merupakan Presiden yang dipilih atas campur tangan barat yang berkedok demokrasi dengan kata lain Bazoum merupakan Boneka Negara-negara barat.
Pada pertemuan puncak darurat 30 Juli, para pemimpin ECOWAS menuntut agar para pemberontak mengangkat kembali presiden dan memulihkan tatanan konstitusional.
Baca juga: Komandan Pasmar 2 Dampingi Dankormar Buka Kejurnas Panahan
Negara bagian ECOWAS memberi pemberontak Niger satu minggu untuk memenuhi tuntutan ini. Pada tanggal 4 Agustus, militer negara anggota ECOWAS mengumumkan bahwa pertemuan darurat mereka telah mengembangkan rencana darurat untuk intervensi di Niger.
Ultimatum ECOWAS berakhir pada 7 Agustus. Namun, saluran TV Al Arabiya melaporkan, mengutip pernyataan menteri pertahanan organisasi regional, bahwa pimpinan militer ECOWAS mengakui tidak bijaksana menggunakan kekuatan melawan Niger.
Baca juga: Rusia Lenyapkan Persenjataan Pesawat dan Amunisi Ukraina dalam Semalam
Pada saat yang sama, diputuskan untuk meningkatkan tekanan sanksi untuk memaksa pemberontak membebaskan Bazoum.
(ara)
Editor : Fuart