Antisipasi Cegah Virus PMK Masuk Bali Wabup Pantau Pelabuhan Gilimanuk

Artik
PANTAU : Wabup Ipat (tengah pakai kaos hitam) turun melakukan peninjauan ke Pelabuhan Gilimanuk, Kamis (1/9) pagi.

Baca juga: Siswa SMP 1 Negara peringkat 2 dan 3 Olimpiade Sains Nasional

JEMBRANA | ARTIK.ID - Mewaspadai wabah penyakit kuku dan mulut (PMK) pada ternak di Kabupaten Jembrana . Wabup Patriana Krisna (Ipat) turun bersama Tim Satgas Penanggulangan PMK  guna memastikan pengawasan berjalan optimal, Wabup Ipat turun melakukan peninjauan ke Pelabuhan Gilimanuk, Kamis (1/9) pagi. 
 
Dalam peninjauannya ke Pelabuhan Gilimanuk tersebut, Wabup Patriana mengecek spraying disinfektan terhadap setiap kendaraan masuk Bali. 
 
Wabup Ipat mengatakan dalam mengantisipasi penyebaran PMK, jajarannya telah melakukan berbagai upaya bersama Satgas penanganan PMK. 
 
“Saya hari ini datang ke pelabuhan Gilimanuk dalam rangka memantau seperti apa proses dan SOP serta kendala-kendala yang dihadapi selama ini. Yang perlu menjadi perhatian bagaimana di Gilimanuk ada Satgas yang merupakan satu kesatuan yang dapat memantau dan memberikan tindakan dan solusi terhadap upaya-upaya dalam penanggulangan PMK,” ungkapnya. 
 
Pihaknya berharap dalam pencegahan PMK ini adalah menyangkut lalulintas ternak yang sementara masih dilarang masuk ataupun keluar Bali.
 
“Seperti kita ketahui Gilimanuk merupakan pintu masuk ke Bali jika sesuatu terjadi maka Bali juga akan terkena dampak.  Jadi kita harapkan kerjasama yang baik antara kepolisian, Dinas terkait dan tim Satgas penanganan PMK untuk selalu berusaha mencegah keluar masuknya hewan ternak sesuai dengan aturan yang melarang keluar masuknya hewan yang berpotensi PMK antar pulau. 
Semoga PMK ini bisa cepat teratasi sehingga perekonomian dapat kembali normal,” harapnya.
 
Sementara Kadis I Wayan Sutama mewakili Ketua Satgas Penanggulangan PMK mengatakan bahwa untuk penanggulangan PMK di Kabupaten Jembrana sudah bergerak sesuai dengan SOP, 
 
“Apabila di lapangan kita menemukan kasus kita melaksanakan isolasi kemudian eradikasi, kemudian lanjut aplikasi spraying desinfektan dan juga vaksinasi. Alokasi vaksin untuk di Jembrana kita terima dan sudah kita aplikasikan 16.500 .
 Kita terus bergerak dengan 10 tim.
Untuk penanganan PMK kita berharap kasus di lapangan terus melanda jangan sampai ada kasus baru. Yang jelas untuk Jembrana sudah kita laporkan melalui exsiknas 34 kasus dan 32 untuk pemotongan bersyarat,” tandasnya. (mln)

Editor : Lani

Peristiwa
10 Berita Teratas Pekan Ini
Berita Terbaru