Forum Tiongkok-ASEAN Soroti Solidaritas dan Pembangunan

Artik

 

SURABAYA - China-ASEAN High-level Think Tank Forum (Forum Lembaga Pemikir Tingkat Tinggi Tiongkok-ASEAN), diselenggarakan pada Sabtu (11/12/2021) di Haikou, ibu kota Provinsi Hainan, Tiongkok selatan.

Baca juga: 20 Tahun Hubungan China - Rusia, China Berharap Kedua Negara Kian Erat

Lebih dari 200 politisi dan pakar dari Tiongkok dan negara-negara ASEAN berbagi pandangan mereka baik secara daring maupun luring dalam forum satu hari tersebut, yang mengusung tema bekerja dalam solidaritas dan fokus pada pembangunan untuk mempromosikan kemitraan strategis komprehensif Tiongkok-ASEAN.

Sejumlah sesi khusus tentang pelabuhan perdagangan bebas Hainan, upaya memperdalam kepercayaan strategis Tiongkok-ASEAN, dan kerja sama ekonomi serta perdagangan Tiongkok-ASEAN juga diadakan dalam forum tersebut.

Sejak Tiongkok dan ASEAN menjalin hubungan dialog 30 tahun lalu, kerja sama komprehensif antara kedua belah pihak telah memberikan dorongan kuat bagi perkembangan budaya, ekonomi, dan sosial mereka; membawa manfaat nyata bagi lebih dari 2 miliar orang di 11 negara; dan berkontribusi besar bagi perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan dan dunia, kata Wang Jiarui, ketua China Soong Ching Ling Foundation, pada upacara pembukaan forum.

Selama tiga dekade terakhir, perdagangan antara Tiongkok dan ASEAN telah meroket 85 kali lipat. Tahun lalu, Tiongkok tetap menjadi mitra dagang terbesar ASEAN selama 12 tahun berturut-turut, sementara ASEAN menjadi mitra dagang terbesar Tiongkok.

Baca juga: Tekan Dominasi Dolar AS, Indonesia - China Resmi Transaksi Uang Lokal

"ASEAN untuk pertama kalinya melampaui UE (Uni Eropa) sebagai mitra dagang terbesar Tiongkok di tengah kemerosotan ekonomi akibat COVID-19 tahun lalu. Faktanya, pandemi meningkatkan solidaritas dan saling ketergantungan perekonomian Tiongkok-ASEAN secara luar biasa," kata Ong Tee Keat, kepala Centre for New Inclusive Asia.

"Kemitraan Strategis Komprehensif Tiongkok-ASEAN siap menjadi pendorong baru, yang mampu mendorong kepentingan lama kedua belah pihak yang saling terkait ke tingkat yang lebih tinggi," tambahnya.

Negara-negara membutuhkan multilateralisme untuk mendorong pertukaran antarmasyarakat, kata Bhokin Bhalakula, mantan presiden Parlemen Thailand dalam pidatonya lewat video.

"Kerja sama akan mengokohkan kekuatan kita dalam mengatasi musuh bersama umat manusia, termasuk bencana alam, pandemi, dan berbagai hambatan lainnya. Ini juga akan mengarah pada keberhasilan kita dalam skenario saling menguntungkan untuk mencapai kemakmuran bersama," imbuh Bhokin Bhalakula.

(lin) 

Editor : Fudai

Peristiwa
10 Berita Teratas Pekan Ini
Berita Terbaru