JAKARTA – Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI) Kementerian Agama RI, Dr. M. Munir, menyerukan agar mahasiswa menjadi pelopor gerakan moderasi beragama sekaligus penjaga semangat cinta tanah air. Seruan itu disampaikan dalam Kongres Pergerakan Mahasiswa Moderasi Beragama dan Bela Negara (PMMBN) yang digelar di Jakarta, Minggu (26/10/2025).
Menurut Munir, mahasiswa adalah kekuatan moral dan intelektual yang dapat menjadi motor penggerak bangsa. Mereka diharapkan tidak hanya berperan di ruang akademik, tetapi juga hadir sebagai agen perubahan sosial yang membawa nilai keagamaan, kebangsaan, dan kemanusiaan.
“Mahasiswa yang aktif di PMMBN jangan hanya menjadi simbol. Jiwa aktivis harus terus hidup dan memberi manfaat bagi masyarakat,” tegas Munir.
Munir mengisahkan, lahirnya PMMBN berawal dari obrolan santai sejumlah mahasiswa di warung kopi Surabaya setelah kegiatan Penguatan Kapasitas Mahasiswa Islam. Dari percakapan sederhana itu, muncul tekad kuat untuk membentuk wadah gerakan mahasiswa moderat yang menolak ekstremisme dan intoleransi.
Sejak dikukuhkan pada 2022 di Malang dan mendapatkan izin resmi dari Kemenkumham, PMMBN berkembang pesat dengan 22 pengurus wilayah dan 220 komisariat di berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Keberadaan organisasi ini diharapkan menjadi benteng nilai toleransi dan cinta NKRI di kalangan generasi muda.
“Islam itu rahmatan lil ‘alamin, dan NKRI harga mati. Tugas kita menjaga negeri ini dari paham yang intoleran dan radikal,” ujarnya.
Munir juga menekankan pentingnya mahasiswa aktif berorganisasi. Menurutnya, organisasi adalah tempat terbaik untuk menumbuhkan kepemimpinan, karakter, dan jejaring sosial.
“Kecerdasan akademik saja tidak cukup. Mahasiswa juga harus belajar memimpin dan bekerja sama lewat organisasi,” katanya.
Ia menilai PMMBN telah menunjukkan kemajuan luar biasa meski baru berusia dua tahun. Karena itu, Munir mengajak seluruh kader untuk terus memperkuat organisasi secara demokratis dan berorientasi pada kemaslahatan umat serta bangsa.“PMMBN adalah ruang bagi mahasiswa untuk berbakti pada agama, nusa, dan bangsa,” tuturnya.
Kongres PMMBN kali ini diikuti sekitar 350 mahasiswa dari berbagai wilayah di Indonesia. Selain menjadi ajang konsolidasi kader, kegiatan ini juga menegaskan komitmen mahasiswa terhadap nilai-nilai moderasi beragama dan semangat bela negara.
Editor : Mohammad