JAKARTA - Para peneliti di Rusia baru-baru ini sukses mengembangkan vaksin kanker dengan hasil yang cukup menjanjikan dalam memperkecil ukuran tumor serta memperlambat laju pertumbuhannya. Vaksin ini juga dinyatakan aman digunakan berulang kali.
Kepala Badan Medis dan Biologi Federal (FMBA) Rusia, Veronika Skvortsova, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengajukan dokumen ke Kementerian Kesehatan guna memperoleh izin penggunaan klinis.
“Selama tiga tahun terakhir kami menjalani studi praklinis yang ketat. Hasilnya membuktikan bahwa vaksin ini aman, termasuk untuk penggunaan berulang, dan memiliki efektivitas tinggi,” jelas Skvortsova dikutip dari Kantor Berita Tass.
Menurutnya, penelitian memperlihatkan bahwa vaksin mampu mengurangi ukuran tumor sekaligus memperlambat pertumbuhannya. Bahkan, angka harapan hidup pasien juga menunjukkan peningkatan signifikan.
Menyusutkan Tumor hingga 80 Persen
Vaksin yang dinamai Enteromix ini memanfaatkan teknologi mRNA, serupa dengan yang digunakan dalam beberapa vaksin COVID-19. Alih-alih menggunakan virus yang dilemahkan, vaksin mRNA melatih sel tubuh untuk menghasilkan protein yang dapat memicu sistem imun agar menyerang sel kanker.
Dari hasil uji praklinis, vaksin terbukti aman meski diberikan dalam dosis berulang, serta mampu memberikan efek yang signifikan. Pada sejumlah kasus, ukuran tumor dapat menyusut atau pertumbuhannya melambat hingga 60–80 persen, tergantung jenis kanker yang diderita pasien.
Fokus Awal pada Kanker Kolorektal
Skvortsova menjelaskan, tahap awal penerapan vaksin ini akan difokuskan pada pasien kanker kolorektal. “Kami juga tengah menyiapkan versi untuk dua jenis kanker lain yang kini berada pada tahap pengembangan lebih lanjut,” ujarnya.
Vaksin Enteromix dirancang secara personal, menyesuaikan RNA setiap individu. Menurut laporan MedPath, vaksin ini bekerja dengan empat virus jinak untuk menyerang sel kanker, menghancurkan tumor, sekaligus memperkuat imunitas tubuh.
Hasil pengujian memperlihatkan vaksin mampu memperlambat perkembangan penyakit, bahkan dalam beberapa kasus menghilangkan sel kanker sepenuhnya.
Selain kanker kolorektal, ilmuwan Rusia juga tengah mengembangkan varian vaksin untuk glioblastoma tumor otak yang sangat agresif serta beberapa jenis melanoma, termasuk melanoma okular. Seluruh kandidat vaksin tersebut kini telah memasuki tahap studi lanjutan. (red)
Editor : Fudai