Jembrana – Dalam rangka memperingati Hari Trisuci Waisak 2569 BE/2025, umat Buddha di Kabupaten Jembrana akan menggelar Sannipata Waisak di Vihara Empu Astapaka, Gilimanuk. Rangkaian kegiatan keagamaan dan sosial ini mengangkat tema “Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan, Mewujudkan Perdamaian Dunia”, sebagai wujud nyata praktik Dharma dalam kehidupan sehari-hari di tengah tantangan zaman.
Baca juga: Pelepasan 114 Siswa MIN 5 Jembrana Berlangsung Meriah, Kasi Pendis Kemenag Tekankan Kurikulum Cinta
Kegiatan akan berlangsung selama dua hari, mulai Sabtu, 7 Juni hingga Minggu, 8 Juni 2025, dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, serta jajaran Forkopimda Jembrana.
Rangkaian Hari Pertama: Aksi Sosial dan Kepedulian Lingkungan
Rangkaian hari pertama dimulai pukul 07.30 WITA dengan kegiatan Pindapata Bhikkhu di sepanjang Jalan Ngurah Rai menuju Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jembrana. Pindapata adalah praktik suci umat Buddha yang memberikan kesempatan kepada umat untuk berbagi dana makanan kepada para Bhikkhu.
Dilanjutkan pada pukul 09.00 hingga 13.00 WITA, masyarakat dapat mengikuti kegiatan donor darah dan pemeriksaan kesehatan gratis yang digelar di halaman Kantor Kemenag Jembrana. Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian sosial umat Buddha terhadap sesama, khususnya dalam bidang kesehatan dan kemanusiaan.
Masih di hari yang sama, pukul 13.00 WITA, akan dilangsungkan aksi pelepasan tukik (anak penyu) di Pantai Kurma Asih, Desa Perancak. Kegiatan ini menunjukkan komitmen umat Buddha terhadap pelestarian lingkungan dan keberlanjutan ekosistem laut.
Ketua Umum Yayasan: Waisak sebagai Momentum Penguatan Kerukunan
Ketua Umum Yayasan Empu Astapaka, PMy. Sudiarta Indrajaya, S.E., S.Ag, menyampaikan harapannya agar momentum Sannipata Waisak ini dapat memperkuat tri kerukunan umat beragama di tengah dunia yang saat ini tengah menghadapi tantangan global berupa konflik, kebencian, dan krisis moral.
Baca juga: Tegas! Kelola Sampah Berbasis Sumber, Bupati Kembang Hartawan Wajibkan tiap ASN miliki "Teba Modern
“Melalui Sannipata Waisak, umat Buddha diajak untuk menumbuhkan semangat kebersamaan, welas asih, dan memperkuat persaudaraan lintas umat beragama. Ini adalah ajaran Buddha yang sangat relevan untuk dunia modern yang sarat ketegangan,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada para tokoh dan pemerintah daerah yang telah mendukung pembangunan kembali Vihara Empu Astapaka sejak 2007, berawal dari kolaborasi bersama Prof. Dr. drg. I Gede Winasa, yang saat itu menjabat sebagai Bupati Jembrana, serta peresmian Candi Buddha oleh Bupati I Putu Artha, S.E., M.M. pada perayaan Waisak 13 Juni 2013. Ia berharap, pembangunan pagar utama Vihara dapat diselesaikan tahun depan melalui semangat gotong royong umat.
Hari Kedua: Puja Trisuci dan Pelepasan Burung
Puncak perayaan Sannipata Waisak akan digelar pada Minggu, 8 Juni 2025 di Vihara Empu Astapaka. Acara dimulai pukul 10.00 hingga 12.30 WITA dengan Pindapata Bhikkhu, dilanjutkan Puja Bakti Trisuci Waisak pukul 14.00 – 15.00 WITA, sebagai bentuk penghormatan atas tiga peristiwa agung: kelahiran, pencerahan, dan parinibbana Sang Buddha.
Baca juga: Tegas! Kelola Sampah Berbasis Sumber, Bupati Kembang Hartawan Wajibkan tiap ASN miliki "Teba Modern
Bupati dan Wakil Bupati, Forkompinda, FKUB, MDA, Bhikkhu Tejapunnyo Mahathera, Bhikkhu Pabhajayo tokoh lintas agama serta ratusan umat Buddha dari berbagai daerah
Sannipata Waisak kali ini akan menampilkan Bondres BBQ serta Dhammapada anak anak, Paduan Suara, Pesan Waisak.
Menutup rangkaian acara, pelepasan burung akan dilaksanakan pada pukul 16.30 WITA, sebagai simbol pembebasan, kedamaian, dan semangat cinta kasih universal. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Bupati Jembrana, Forkopimda, FKUB, MDA, tokoh lintas agama, serta ratusan umat Buddha dari berbagai daerah. (*)
Editor : LANI