SURABAYA –ketua komisi A DPRD kota surabaya, Yona Bagus Widyatmoko menilai kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang menghapus anggaran pengadaan kamera pengintai atau Closed-Circuit Television (CCTV) salah jalan.
perlu adanya alasan yang konkrit di tengah meningkatnya kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dan maraknya isu penculikan anak, keberadaan CCTV justru semakin penting sebagai instrumen keamanan warga.
“CCTV terbukti sebagai salah satu instrumen keamanan yang cukup efektif, karena mampu menjangkau wilayah yang tidak dapat diawasi langsung oleh petugas maupun warga,” Tutur Yona, pada warta Artik.id Minggu (13/4).
Politisi Partai Gerindra ini mempertanyakan komitmen Pemkot dalam menjaga keamanan wilayah. Ia menyebut penghapusan anggaran CCTV tidak sejalan dengan upaya pemberantasan kejahatan jalanan yang digaungkan pemerintah.
“Ajak perangi curanmor, tapi kok di pokok pikiran tidak ada CCTV? Dan CCTV tidak masuk di SIPD (Sistem Informasi Pemerintahan Daerah). Padahal jelas fungsinya sangat strategis,” tambahnya.
Menurut legislator partai Gerindra itu, CCTV seharusnya bukan hanya dipertahankan, tetapi justru diperluas cakupannya. Ia meyakini bahwa kombinasi antara partisipasi warga melalui portal dan pos kamling, ditambah dukungan teknologi seperti CCTV, dapat memperkuat sistem keamanan lingkungan secara menyeluruh.
“Apalagi sekarang sedang marak-maraknya curanmor dan isu penculikan anak. Jika instrumen warga seperti portal dan pos kamling diaktifkan, lalu CCTV juga lengkap, maka keamanan kampung-kampung di Surabaya, Insya Allah, bisa terjaga,” ungkapnya.
Yona juga membagikan pengalamannya mendukung pemasangan CCTV secara mandiri di beberapa kawasan Surabaya Barat. Ia menilai langkah tersebut terbukti efektif dalam mencegah tindak kriminal, bahkan untuk kasus-kasus kecil.
“Saya membantu CCTV warga di beberapa wilayah di Surabaya Barat. Terbukti cukup efektif, bahkan dapat mengidentifikasi maling sandal di masjid,” tegasnya.
Dengan berbagai pertimbangan tersebut, Yona berharap Pemkot Surabaya dapat mengevaluasi ulang keputusan penghapusan anggaran CCTV, penguatan keamanan wilayah memerlukan sinergi yang menyeluruh antara warga, aparat, dan teknologi.
Baca juga: Komisi D DPRD Surabaya Tanggapi Dugaan Penahanan Ijazah oleh UD Sentosa Seal
“Kalau kita ingin keamanan Surabaya terjaga, maka pendekatannya harus menyeluruh. Jangan setengah-setengah. Sinergi warga, aparat, dan teknologi harus diperkuat, bukan dikurangi,” tutup yona bagus. (Rda)
Editor : rudi