PAMEKASAN | ARTIK.ID - Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meluncurkan Maskot IPNU IPPNU dan Kick Off Hari Santri Nasional (HSN) di Pamekasan, Minggu (22/9). Pada acara tersebut, Khofifah menekankan pentingnya peran Nahdlatul Ulama (NU) dalam perjuangan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, serta pentingnya HSN sebagai momentum untuk menjaga persatuan bangsa.
Khofifah menjelaskan, bahwa penetapan HSN melalui Keputusan Presiden (Keppres) atau Peraturan Presiden (Perpres) dimulai saat Presiden Jokowi meminta masukan sebelum dilantik pada 2014.
Baca juga: Jawa Timur Terdepan dalam Tata Kelola Pemerintahan Hngga Penurunan Kemiskinan
Proses perumusan HSN, menurut Khofifah, tidak sederhana, karena ada keraguan terkait bukti sejarah peran santri dalam perjuangan kemerdekaan, khususnya dalam peristiwa tewasnya AWS Mallaby.
"Banyak pihak yang ingin menghilangkan peran NU dalam sejarah perjuangan kemerdekaan," kata Khofifah.
Baca juga: Hasil survei, Emak Tidak Mampu Kejar Bunda, Unggul Dua Kali Lipat di Pilgub Jatim 2024
Dia mengingatkan kembali peran Hadratusy Syekh KH. Hasyim Asy’ari yang mengeluarkan fatwa "Resolusi Jihad" pada 22 Oktober 1945, yang menggerakkan santri dan kiai untuk berjihad melawan penjajah.
Selain itu, Khofifah mengisahkan bagaimana Bung Tomo meminta nasihat dari KH Hasyim Asy’ari terkait cara membangkitkan semangat rakyat. Pekikan "Allahu Akbar" yang diteriakkan Bung Tomo ternyata adalah arahan dari Kiai Hasyim Asy’ari untuk memotivasi para pejuang.
Baca juga: Khofifah Indar Parawansa Dukung Ekspansi Global PT Jasuindo Tiga Perkasa Sidoarjo
"Ketua PWNU Jatim, KH Abdul Hakim Mahfudz, juga sedang mengumpulkan catatan sejarah mengenai peran NU dalam perjuangan kemerdekaan," imbuh Khofifah.
Khofifah menutup dengan menegaskan bahwa HSN adalah simbol peran NU dalam menjaga kemerdekaan Indonesia, tidak hanya melalui doa, tetapi juga pengorbanan nyawa para syuhada.
Editor : Fudai