Pemprov Papua Barat Daya Latih 34 Orang Asli Papua Jadi Mekanik Motor Tempel

Reporter : Amatus Rahakbauw
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) Papua Barat Daya, Beatriks Msiren.

SORONG | ARTIK.ID - Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya menyelenggarakan pelatihan mekanik motor tempel bagi 34 Orang Asli Papua (OAP) sebagai bagian dari upaya meningkatkan kapasitas dan mendukung pendapatan ekonomi keluarga di wilayah tersebut.

Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) Papua Barat Daya, Beatriks Msiren, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk menjawab kebutuhan pasar yang ada, terutama di daerah pantai seperti Papua Barat Daya.

Baca juga: Pemerintah Papua Barat Fasilitasi Pencatatan Data Desa dan Serahkan Bantuan Hibah

"Dengan kemampuan memperbaiki motor tempel, peserta pelatihan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan mereka," ujar Beatriks pada Senin (26/8) di Sorong.

Pemprov Papua Barat Daya menekankan bahwa pelatihan ini dirancang berdasarkan kebutuhan nyata masyarakat yang terkait dengan pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: LaNyalla Bertemu Forkopimda se Papua Barat Daya, Ajak Jaga Filosofi Tiga Tungku

"Kami mendorong pelatihan-pelatihan yang bersifat konkret agar masyarakat mampu memanfaatkan peluang untuk meningkatkan perekonomian keluarganya," lanjut Beatriks.

Beatriks berharap para peserta pelatihan dapat mengimplementasikan ilmu yang diperoleh untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Mengingat Kota Sorong merupakan daerah perairan, tantangan dalam transportasi laut sering kali muncul dan membutuhkan penanganan dari mekanik yang terampil.

Baca juga: LaNyalla Bertemu Forkopimda se Papua Barat Daya, Ajak Jaga Filosofi Tiga Tungku

Sebagai dukungan tambahan, Pemprov Papua Barat Daya juga akan memberikan bantuan berupa seperangkat alat bengkel lengkap kepada masyarakat sebagai modal untuk mempraktikkan ilmu yang telah mereka pelajari.

Pelatihan ini dijadwalkan berlangsung selama 10 hari, dengan lima hari pertama difokuskan pada pemberian materi, dan lima hari berikutnya diisi dengan praktik lapangan oleh para peserta. (ark)

Editor : Amatus Rahakbauw

Peristiwa
10 Berita Teratas Pekan Ini
Berita Terbaru