Eri Cahyadi Tegas, Melarang Penarikan Biaya dan Pungli SD dan SMP Negeri di Surabaya

Reporter : Fuart
Wali Kota Eri Cahyadi (Foto tangkapan layar)

SURABAYA | ARTIK.ID - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, dengan tegas melarang semua SD dan SMP negeri di bawah naungan Pemkot Surabaya untuk menarik biaya atau pungutan apapun dari siswa. Hal itu disampaikan dalam pertemuan dengan kepala SD dan SMP negeri se-Surabaya pada Selasa (6/8).

”Dalam pertemuan dengan kepala SD dan SMP negeri seluruh Surabaya, saya tegaskan bahwa tidak ada biaya yang harus dikeluarkan oleh anak-anak dengan alasan apapun,” kata Wali Kota Eri.

Baca juga: QA Space Sukses Hadirkan Instalasi Seni Outdoor Pertama di Fairway Nine Mall Surabaya

Eri Cahyadi menjelaskan bahwa dalam proses pembelajaran, terdapat buku teks utama (buku wajib) dan buku teks pendamping. Buku teks utama dipinjamkan secara gratis oleh pemerintah, sementara buku teks pendamping tidak wajib dimiliki dan hanya berfungsi sebagai penunjang untuk memperkaya pengetahuan siswa.

Baca juga: Kampanye Pilgub Jatim, Khofifah Indar Parawansa Syuting Video Klip Bersama Dewa 19

"Perbedaan kepemilikan buku teks pendamping jangan sampai menimbulkan kecemburuan antarsiswa. Jangan sampai diumumkan, oh anak ini sudah punya, bisa beli buku pendamping, sementara anak yang lain belum. Akhirnya terjadi perundungan. Hal ini yang saya khawatirkan akan merusak mental anak," tuturnya.

Menurutnya, guru harus lebih kreatif dalam pembelajaran. Mereka bisa membeli satu buku teks pendamping dan mengunduh materi dari platform Merdeka Belajar, kemudian menampilkannya di layar besar agar semua murid bisa melihat.

Baca juga: Pemkot Surabaya Luncurkan Feeder Wira Wiri dan Bus Listrik Baru untuk Kurangi Kemacetan dan Polusi

"Kegiatan yang memerlukan biaya tinggi dan membebani siswa harus ditiadakan. Wisuda bisa digantikan dengan karya seni sederhana di dalam sekolah. Rekreasi ke luar kota bisa digantikan dengan mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Kota Pahlawan, seperti rumah kelahiran Bung Karno dan museum," ujarnya. (red)

Editor : Fudai

Peristiwa
10 Berita Teratas Pekan Ini
Berita Terbaru