Preposisi Gelar Easten Women Fest 2024, Buka Ruang Perempuan Papua to Empower Together

Reporter : Amatus Rahakbauw

MANOKWARI | ARTIK.ID - Yayasan Perempuan Progresif Indonesia Timur (PREPOSISI) menyelenggarakan Easten Women Fest 2024 dengan tema "Tumbuh Bersama, Percaya Diri, Terampil dan Berdaya" (Empower Together). Acara ini diikuti oleh ratusan peserta dan sejumlah narasumber, berlangsung selama lima hari sebagai ruang belajar bagi generasi perempuan Papua.

Kegiatan ini didukung penuh oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, DPR, dan Pemprov Papua Barat, Selasa (6/8).

Baca juga: Dukung Ketahanan Pangan, Pemprov Papua Barat Beri Bantuan Bibit dan Solar Cell

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Puspa Yoga, menyatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi ruang belajar tetapi juga pengakuan terhadap potensi perempuan Papua dan seluruh Indonesia dalam meningkatkan kesadaran dan kekuatan mereka.

"Pemberdayaan perempuan di akar rumput adalah kunci mencapai kemajuan berkelanjutan dan peran perempuan sebagai agen perubahan dapat memperbaiki kondisi sosial, ekonomi, dan politik. Oleh sebab itu, pemberdayaan perempuan harus didukung dengan akses pendidikan, kesehatan, serta peluang ekonomi yang setara,” ujar Puspa Yoga.

Puspa berharap Easten Women Fest 2024 dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif yang luas.

"Mari bersama mendorong peran perempuan agar mereka mencapai potensi penuh dan memberikan kontribusi terbaik bagi kemajuan Indonesia," ujarnya secara virtual.

Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Papua Barat, Maria Duwiri, membacakan sambutan tertulis dari pejabat Gubernur Ali Baham Temongmere.

Ia menyebutkan bahwa persoalan perempuan di Indonesia masih mengalami sejumlah tantangan.

Baca juga: ASN Biro Pengadaan Papua Barat Blokir Ruangan, Protes Kebijakan Internal

Pemerintah perlu memastikan program pemberdayaan perempuan di Papua Barat tidak hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar, tetapi juga membangun kapasitas perempuan Papua menjadi agen perubahan.

Pemerintah Papua Barat akan berkolaborasi dan mendorong pemberdayaan perempuan, mempromosikan kebijakan, meningkatkan kesadaran kesehatan perempuan, dan memperluas kemandirian dalam kehidupan.

"Tumbuh bersama, terampil, dan berdaya berarti harus pintar. Kalau kita bodoh, laki-laki akan menipu kita, tetapi kalau pintar, tidak ada laki-laki yang bisa bicara," kata Maria

Wakil Ketua DPR Papua Barat, Jongky F. Fonataba, menambahkan bahwa momentum ini adalah wadah untuk belajar menjadi wanita hebat yang tumbuh bersama, percaya diri, terampil, dan berdaya. Ia memotivasi peserta untuk lebih percaya diri, mengembangkan potensi, dan menjadi hebat di era teknologi masa kini.

Baca juga: Papua Barat Gelar Bimtek SRIKANDI untuk Pengelolaan Data dan Arsip

"Kualitas diri yang alami harus didukung dengan keikutsertaan dalam pelatihan, sehingga pengembangan diri dapat meninggalkan paradigma lama bahwa perempuan berada di garis belakang dan mengambil peran besar yang biasanya diperankan oleh pria," jelasnya.

Direktur Eksekutif Perempuan Progresif Indonesia Timur (PREPOSISI), Natalia Mahmudin, menyatakan bahwa masih banyak perempuan yang memiliki kerinduan untuk mengembangkan diri dan hal ini harus menjadi prioritas dalam pembangunan manusia oleh pemerintah pusat maupun daerah. Program kegiatan yang mengakomodir kebutuhan pemberdayaan perempuan harus disertai dengan alokasi anggaran yang berpihak.

"Banyak perempuan Papua yang dapat mengakses sumber daya, mendapat pendidikan, dan menjadi pionir dalam keluarga untuk memutus mata rantai kemiskinan, menambah kesejahteraan keluarga mereka. Secara tidak langsung, hal ini akan membantu pemerintah menyelesaikan masalah sosial," tutupnya. 

Editor : Amatus Rahakbauw

Peristiwa
10 Berita Teratas Pekan Ini
Berita Terbaru