DENPASAR | ARTIK.ID - Dalam rangka merayakan Hari Koperasi Nasional ke-77, Dewan Koperasi Indonesia Wilayah Bali (Dekopinwil Bali) menggelar sebuah seminar yang bertujuan untuk mendorong koperasi menuju transformasi digital. Seminar yang berlangsung pada hari Senin ini 29 Juli 2024 dipimpin oleh I Wayan Murja, SE, M.M, Ketua Dekopinwil Bali, dan menjadi wadah bagi para pelaku koperasi di Bali untuk mendalami dan mempraktikkan konsep koperasi modern.
Dalam sesi wawancara dengan media, I Wayan Murja menjelaskan bahwa tema seminar kali ini adalah "Koperasi Maju Indonesia Emas," yang menggarisbawahi pentingnya kreativitas dan inovasi dalam pengelolaan koperasi. “Acara hari ini berkaitan dengan seminar yang mendorong koperasi untuk beralih dari model konvensional ke model modern. Kami ingin koperasi di Bali dapat menerapkan digitalisasi secara menyeluruh,” ujar Murja.
Baca juga: PT JGM Meetquest Digitech Luncurkan Aplikasi Media Sosial Pertama di Bali, Questertwit
Murja memaparkan empat pilar utama yang harus diterapkan dalam koperasi modern: kelembagaan, usaha, keuangan, dan pengawasan. “Pengawasan yang efektif dari Kementerian Koperasi sangat penting agar proses digitalisasi ini berjalan dengan baik. Selain itu, pelatihan dan regulasi yang terstruktur juga perlu dilakukan untuk memastikan koperasi dapat beradaptasi dengan perubahan,” tambahnya.
Pilihan Redaksi:
- Soroti Reklamasi Pantai Kenjeran, Baktiono Sebut Ada Pulau Bawean yang Lebih Menjanjikan
- Eri Cahyadi dan Ribuan Pecinta Vespa Ramaikan Sunmori, Jelajahi Wisata Kota Lama
- PT Granting Jaya Sosialisasi Pulau Buatan Kenjeran, Forum LPMK Pesisir Surabaya Buka Suara
- Bapenda Kota Surabaya Umumkan PBB 0-100 Juta Gratis
Menurut Murja, pencapaian digitalisasi koperasi di Bali telah menunjukkan perkembangan yang signifikan. “Dicanangkan oleh pemerintah pada tahun 2024, ada target 500 koperasi modern berbasis digital. Saat ini, sudah ada puluhan koperasi di Bali yang menerapkan digitalisasi. Namun, transformasi ini belum sepenuhnya selesai karena masih banyak koperasi yang harus menyesuaikan diri dengan teknologi baru,” jelas Murja.
Baca juga: Sinergitas Polda Bali Dengan Tokoh Muslim Kota Denpasar Guna Sukseskan Pilgub Bali 2024
Selain itu, Murja menyoroti pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak untuk mencapai tujuan tersebut. “Digitalisasi adalah tugas besar yang tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja. Kami memerlukan kerjasama antara sektor publik dan swasta, akademisi, serta pihak-pihak terkait lainnya untuk mendorong koperasi agar ikut serta dalam era digital ini,” ujarnya.
Saat ini, terdapat hampir 300 koperasi di Bali, dengan sekitar 250 di antaranya merupakan koperasi nipu provinsi. Murja berharap seminar ini dapat menjadi titik tolak bagi koperasi di Bali untuk beradaptasi dengan teknologi dan menjadi koperasi modern seperti yang diharapkan pemerintah.
Baca juga: BPR Sari Jaya Sedana Rayakan HUT RI ke-79 dan HUT BPR ke-31 dengan menggelar Literasi Keuangan
“Harapan kami adalah agar koperasi-koperasi di Bali dapat beradaptasi dengan teknologi dan memenuhi standar koperasi modern yang telah ditetapkan. Proses ini memerlukan kontrol, pengawasan, dan pembinaan yang terstruktur dari Kementerian Koperasi agar hasilnya optimal,” tutup Murja.
Seminar ini menjadi momentum penting dalam upaya memajukan koperasi di Bali melalui penerapan teknologi digital, memastikan bahwa koperasi-koperasi di Bali siap menghadapi tantangan dan peluang di masa depan.(*)
Editor : LANI