JAKARTA | ARTIK.ID - BNPB menghadiri acara internasional World Water Forum (WWF) ke 10 yang berlangsung di Bali yang berlangsung dari 18 sampai 25 Mei 2024. Delegasi BNPB berpartisipasi aktif pada kegiatan yang dihadiri ribuan delegasi dari 104 negara itu.
Adapun utusan BNPB yang hadir yakni diwakili oleh Sekretaris Utama Dr. Rustian dan Deputi Bidang Sistem dan Strategi Dr. Raditya Jati.
Baca juga: Kebakaran Kembali Melanda Kawasan Gunung Batok Bromo, 50 Hektar Lahan Hangus
WWF ke-10 yang dibuka Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin (20/5) di Nusa Dua Bali. Pada hari yang sama, Deputi Bidang Sistem dan Strategi sebagai bagian dari delegasi Indonesia menghadiri High Level Panel 8 mengenai Status of Early Warning for All Initiative dengan pembicara dari Indonesia, Jepang dan organisasi internasional.
Pada hari ke dua, Selasa (21/5), BNPB mengikuti sejumlah pertemuan atau diskusi tematik. Pada pagi hari BNPB sebagai delegasi Indonesia berpartisipasi pada sesi Grassroots to Treetops, Mountains to Coasts: Investing in Eco-DRR for Sustainable Future. Selain itu, BNPB turut hadir pada high level panel 16 dengan tema Water for Shared Prosperity: Quiescent or Jump Through Hoops.
Di sore hari, BNPB menyimak High Level Panel 13 mengenai Urgent Call to Save Our Lakes: Promoting Global Agenda and Collaborative Efforts for Sustainable Lake Management and Raising the World Lake Day.
WWF ini sangat penting dalam konteks penanggulangan bencana. Hal tersebut disinggung Presiden Jokowi pada pembukaan acara.
Baca juga: BNPB Serahkan Dukungan Operasional Bencana 200 Tuta Rupiah ke Pemkab Landak
"Air merupakan sumber kehidupan. Di samping itu, air juga simbol keseimbangan dan keharmonisan," kata Jokowi.
Sementara itu, Raditya mengatakan, tantangan dan isu mengenai air yang muncul beberapa tahun terakhir memerlukan kolaborasi dan sinergi global. Ini terus disuarakan Indonesia di tingkat internasional, termasuk pada WWF ke-10 ini.
Rabu (22/5), BNPB menjadi salah satu narasumber pada sesi 9 yang mengangkat tema Establishing Cooperation for Center of Excellence for Water and Climate Resilience.
Baca juga: Dividen SMKL Anjlok 83,33% Terendah Sejak Melantai di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2020
WWF ke-10 yang mengusung tema besar Water for Shared Prosperity diharapkan dapat menghasilkan deklarasi tingkat menteri sebagai keluaran utama, yang disertai dengan kompendium atau kesepakatan konkret dunia.
Agenda internasional tersebut bertujuan untuk menyajikan pengetahuan tentang penilaian air secara global, tantangan dan solusi konkrit. Dengan begitu, pendalaman isu-isu terkini diberbagai sektor seputar air dapat menghasilkan komitmen politik untuk perbaikan pengelolaan air ke depannya. (red)
Editor : Fudai