GIANYAR | ARTIK.ID - Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) kembali diselenggarakan pada 18 hingga 22 Oktober 2023 dengan mengusung tema Atita, Wartamana, Anagata (Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan).
Direktur Ubud Writers & Readers Festival, Janet DeNeefe, dalam siaran persnya, Sabtu (21/10/) mengatakan, tema ini mengacu pada Tri Semaya, tiga dimensi waktu yang tidak terpisah menurut pandangan masyarakat Bali.
Baca Juga: Bupati Tamba Ajak Pelajar SMA Cegah Stunting
Filsafat Hindu Bali ini mengajarkan untuk menjalani hidup yang harmonis dan seimbang di tengah perubahan zaman.
UWRF sendiri merupakan Festival Sastra yang mempertemukan sastrawan, penyair, dan novelis ternama dari berbagai belahan dunia untuk membahas isu-isu penting yang terkandung dalam karya-karya sastra mereka, seperti situasi politik, keragaman gender dan seksualitas, serta dampak perubahan iklim.
Tahun ini, UWRF juga menganugerahkan Lifetime Achievement Award kepada penulis senior asal Bali, Putu Wijaya.
"Malam ini, kita merayakan Putu Wijaya, seorang tokoh sejati dalam sastra dan seni pertunjukan Indonesia. Dedikasinya telah meninggalkan jejak yang tak terlukiskan dalam warisan budaya kita, memperkaya kehidupan dan menginspirasi banyak bakat untuk berkembang. Kata-katanya memiliki kekuatan untuk membawa pembaca ke jantung budaya Indonesia, dan dengan kehormatan besar kami mempersembahkan penghargaan Lifetime Achievement malam ini," kata Janet DeNeefe.
Putu Wijaya dinilai menjadi bukti kekuatan transformatif sastra, karena pengaruh kekaryaannya tidak hanya sebatas tulisan tetapi juga dalam dalam membina dan membimbing para penulis dan seniman di Indonesia.
Baca Juga: Presiden Jokowi Membuka Sesi Pleno KTT AIS di Nusa Dua Bali
“Penghargaan ini menjadi kado ulang tahun saya yang ke-80, yaitu April tahun depan.” Kata Putu Wijaya saat menerima penghargaan yang dilangsungkan pada Gala Opening UWRF 2023 di Puri Ubud, Jalan Raya Ubud, Bali.
Janet DeNeefe memaparkan, UWRF 2023 ini menawarkan kesempatan untuk memenuhi rasa ingin tahu dan petualangan intelektual dengan latar belakang Ubud Bali yang indah.
"Kami sangat berterima kasih bahwa Ubud Writers & Readers Festival menjadi tempat bagi para pecinta sastra, seni, dan aktualitas dari berbagai negara untuk berkumpul," ujarnya.
Menurutnya, Festival ini telah menjadi wadah yang dinamis untuk pertemuan lintas budaya, kreatif, dan intelektual, menghubungkan orang-orang melalui kekuatan bercerita.
Baca Juga: KTT AIS di Bali, Ternyata Jokowi Sudah Punya Agenda Terkait Negara Kepulauan
UWRF kali ini menghadirkan lebih dari dua ratus pembicara dan program-program yang tidak hanya mencakup diskusi panel, tetapi juga acara khusus, masterclass, peluncuran buku, pemutaran film, pameran seni, dan beberapa acara lainnya yang digelar di Denpasar dan Singaraja.
Beberapa penulis aktivis yang hadir antara lain, aktivis lingkungan India, Vandana Shiva, penulis nominator Man Booker Prize, Eka Kurniawan, Jurnalis, Goenawan Mohamad, peraih Booker Prize Bernardine Evaristo, penulis asal Irlandia Megan Nolan, dan masih banyak lagi.
(diy)
Editor : Fuart