JAKARTA | ARTIK.ID - Salah satu lini bisnis pembiayaan milik Grup Astra, PT Astra Sedaya Finance Tbk (ASF), baru-baru ini mengumumkan rencana penerbitan Obligasi Berkelanjutan VI ASF Tahap II Tahun 2023.
Obligasi ini ditargetkan dapat menghimpun dana sebesar Rp1 triliun, yang akan digunakan untuk mendukung ekspansi bisnis dan meningkatkan likuiditas perusahaan.
Baca Juga: Saham BIMA dan OPMS Melejit ke Top Gainers di BEI
Obligasi ini merupakan bagian dari program Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan VI ASF, yang memiliki total nilai Rp12 triliun. Pada tahap pertama, ASF telah berhasil menerbitkan obligasi dengan jumlah pokok Rp2,5 triliun, yang mendapat sambutan positif dari pasar.
Pada tahap kedua ini, ASF menawarkan tiga seri obligasi, yaitu Seri A dengan jumlah pokok Rp188,54 miliar, Seri B dengan jumlah pokok Rp750,62 miliar, dan Seri C dengan jumlah pokok Rp60,84 miliar.
Masing-masing seri obligasi memiliki kupon dan tenor yang berbeda-beda. Seri A memiliki kupon 6,05% per tahun dan tenor 370 hari kalender. Seri B memiliki kupon 6,40% per tahun dan tenor 36 bulan. Seri C memiliki kupon 6,45% per tahun dan tenor 60 bulan.
Baca Juga: Saham Pabrik Beer Lokal Berada di Puncak Top Gainers BEI
Obligasi yang diterbitkan oleh ASF mendapatkan peringkat “AAA(idn)” dari Fitch Ratings Indonesia, yang menunjukkan tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap kinerja dan kemampuan pembayaran ASF.
Peringkat ini juga mencerminkan posisi ASF sebagai salah satu pemain terkemuka di industri pembiayaan kendaraan bermotor di Indonesia.
ASF akan melakukan masa penawaran umum obligasi pada tanggal 19-20 Oktober 2023 dan berencana untuk mencatatkan obligasi tersebut di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 26 Oktober 2023.
Baca Juga: Waskita Karya Suntik Modal pada TJT Sebesar Rp 132,93 Miliar
Obligasi ini merupakan salah satu upaya ASF untuk memperkuat struktur modal dan memperluas sumber pendanaan alternatif di tengah kondisi pasar yang dinamis.
(diy)
Editor : Fuart
