SURABAYA | ARTIK.ID - Hadi Prayitno bersama ibunya, Rubika dan kedua anaknya yang masih balita tinggal di gubuk tidak layak huni. Hadi merupakan Warga Dukuh Karangan Kelurahan Babatan Kecamatan Wiyung, bekerja sebagai pengamen dan pemungut sampah.
Terdapat bayi yang juga tinggal dalam keluarga tersebut. Sebelumnya warga dan pihak Kecamatan Karang Pilang juga telah melakukan pendampingan, termasuk pengurusan administrasi kependudukan hingga menyekolahkan putri dari Hadi Prayitno.
Mengetahui permasalahan tersebut, Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, mengunjungi rumah Hadi didampingi anggota komisi D DPRD Kota Surabaya, Hj Siti Mariyam, Camat Karang Pilang, dan Lurah Babatan, Rabu (5/1/2022), kemarin.
“Loalah onok bayine, yaopo lek udan iki isok kudanan bayine,” respon Armuji spontan melihat kondisi rumah Hadi.
Politisi PDI Perjuangan itu menawarkan agar Hadi dan Rubika berkenan pindah ke rumah susun serta berjanji akan memprioritaskan untuk mendapatkan pekerjaan, sehingga taraf hidup keluarga tersebut meningkat.
“Ini tanahnya masih bermasalah, lebih baik pindah di rusun saja lebih bersih dan nyaman. Nanti Pak Hadi bekerja, tapi jangan pilih-pilih ya untuk menafkahi keluarga,” jelas Armuji.
Ia juga melihat kondisi rumah yang tidak layak bercampur dengan sampah hasil pungutan Rubika. Selain itu, Armuji juga berterimakasih atas respon Kecamatan Wiyung terhadap persoalan yang dihadapi keluarga Hadi.
“Harus begini. Sebagai pegawai Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya adalah pelayan warga. Tadi pak camat saya tanya dan ternyata telah ada perhatian. Sekarang kita akan pindahkan rusun dan carikan pekerjaan. Untuk bayinya juga diberikan perhatian khusus oleh puskesmas,” tegas Armuji.
Pemerintah Kota Surabaya di masa kepemimpinan Eri-Armuji mencanangkan agar lurah dan camat mampu menyelesaikan permasalahan sosial yang terjadi di wilayahnya.
(nia/set/ara)
Editor : Fudai