Pasar Desa Tulikup Mengalami Kemacetan, Dewa Alit Usulkan Pengembangan Pasar di Banjar Adat Satria

Reporter : Lani

GIANYAR | ARTIK.ID - Dewa Alit Tanggaan, seorang tokoh masyarakat dari Desa Tulikup Kelod yang juga krama Banjar Satria Tulikup Kelod, mengajukan solusi terkait kemacetan yang terjadi akibat operasional pasar desa Tulikup yang sudah melebihi kapasitasnya. Dalam wawancara eksklusif  pada Minggu, 14 April 2024, Dewa Alit Tanggaan menyampaikan ide untuk memanfaatkan Banjar Adat Satria sebagai lokasi pengembangan pasar rakyat.

"Kondisi pasar desa Tulikup saat ini sudah sangat padat, terutama pada pagi hari. Hal ini menyebabkan kemacetan lalu lintas yang cukup parah karena pedagang dan pengunjung yang memadati ruang parkir hingga meluber ke jalan," ungkap Dewa Alit Tanggaan.

Baca juga: "Kesepian Terobati, Cahaya Kebaikan Menghampiri Dadong Landri dengan Bantuan Sembako"

Menyikapi masalah tersebut, Dewa Alit Tanggaan mengusulkan agar Banjar Adat Satria dimanfaatkan sebagai alternatif untuk pengembangan pasar. Ide ini telah disampaikannya kepada Anggota Dewan Gianyar namun belum mendapatkan tindak lanjut yang memadai. "Banjar Adat Satria memiliki lokasi yang strategis, bersebelahan dengan pasar desa Tulikup dan kantor desa, serta dilengkapi dengan beringin kembar sebagai ikon pengayom," jelasnya.

Baca juga: Perda Nomor 4 Tahun 2019 Mendorong Kemajuan dan Kemandirian Desa Adat di Bali

Dewa Alit Tanggaan percaya bahwa pengembangan pasar di Banjar Adat Satria bukan hanya akan memberikan solusi terhadap kemacetan lalu lintas, tetapi juga akan meningkatkan pendapatan masyarakat melalui peningkatan jumlah pedagang dan kunjungan wisatawan. "Pasar yang lebih modern dan terorganisir dengan baik akan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat," tambahnya.

Dengan penggunaan Banjar Adat Satria untuk kepentingan masyarakat umum, Dewa Alit Tanggaan berharap agar ide ini dapat mendapatkan dukungan dan perhatian dari pemerintah kabupaten Gianyar serta pihak terkait lainnya. "Saya yakin dengan implementasi ide ini, masalah kemacetan lalu lintas di Tulikup dapat teratasi, terutama pada jam-jam sibuk," tutupnya.

Baca juga: Desa Sidan Menjadi Pencontohan Pertanian Organik, Kolaborasi Dinas Pertanian Kabupaten dan Provinsi

Dengan kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya, diharapkan pengembangan pasar di Banjar Adat Satria dapat menjadi langkah positif dalam meningkatkan kesejahteraan dan kenyamanan bagi seluruh warga Tulikup.(*)

Editor : LANI

Peristiwa
10 Berita Teratas Pekan Ini
Berita Terbaru