BANYUWANGI | ARTIK.ID - Desa Kedungwungu Banyuwangi mayoritas warganya jadi peternak bebek. Mereka beternak bebek dari awal, mulai dari telur, bebek kecil, besar, sampai dipotong dan dijual. Telur yang tidak menetas jadi pakan lele.
Ide ini dicetuskan oleh Nur Kholis, warga desa setempat. Ia mulai beternak bebek sejak tahun 2019. Kholis kemudian mengajak warga desa untuk bermitra dalam usahanya.
Baca juga: Banyuwangi Batik Festival 2024 Sukses Tampilkan Potensi Batik di Kancah Nasional
Saat ini, ada 40 keluarga yang beternak bebek bersama Kholis. Setiap keluarga memelihara 1000 bebek di rumah masing-masing. Kholis sendiri memelihara 10.000 bebek di peternakannya. Jadi, total ada sekitar 50.000 bebek yang diternak di desa ini.
Warga yang menjadi mitra Kholis hanya bertugas memelihara bebek sampai masa panen. Bibit dan pakan bebek disediakan oleh Kholis.
Masa panen bebek sekitar 25 sampai 38 hari. Setiap 1000 ekor bebek, warga bisa dapat untung bersih sekitar Rp 4 juta per bulan.
Ketua kelompok ternak Makmur Mandiri, Imron Rosadi, mengatakan bahwa kelompoknya menargetkan untuk berkembang sampai 100 keluarga. Saat ini, sudah ada warga dari Kecamatan Muncar yang bergabung.
Baca juga: Banyuwangi Batik Festival 2024 Hadirkan Batik Jeruji dari Warga Binaan Lapas
Imron menjelaskan bahwa kelompoknya memelihara dua jenis bebek, yakni hibrida dan peking. Bebek-bebek tersebut dijual di wilayah Banyuwangi dan Bali.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat ngantor di Desa tersebut dalam program Bunga Desa baru-baru ini, melihat langsung dan mengapresiasi usaha budidaya bebek yang dilakukan oleh Kholis dan kelompoknya.
Ipuk Fiestiandani, menilai usaha tersebut tidak hanya mengembangkan ekonomi masyarakat, tetapi juga melibatkan masyarakat dalam proses produksi.
Baca juga: Mati Suri 20 Tahun, PT KAI Akan Reaktivasi Jalur Kereta Kalisat Panarukan
Dalam siaran pers yang diterima, Sabtu (18/11). Dirinya akan mengintruksikan kepada dinas terkait untuk terus melakukan pendampingan, agar usaha ternak kelompok ini semakin luas.
"Kami juga minta agar Dinas Pertanian dan Pangan memfasilitasi rumah potongnya mengantongi sertifikasi halal," pungkas Ipuk.
(ara)
Editor : Fuart