Inalum dan TPIA Kembangkan Industri Hilir Aluminium, Dukung Ekosistem EV Indonesia

Reporter : Fudai

JAKARTA | ARTIK.ID - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) telah menjalin kerjasama dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) melalui anak usahanya PT Chandra Asri Alkali (CAA) untuk mengembangkan industri hilir aluminium dan mendukung ekosistem kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) di Indonesia.

Kerjasama ini dituangkan dalam Letter of Intent (LoI) yang menyatakan bahwa TPIA akan memasok kaustik soda basah dari pabrik Chlor Alkali Ethylene Dichloride (CA-EDC) kepada Inalum.

Baca juga: ASII Cetak Laba Bersih Rp 25,69 Triliun, Optimistis Capai Kinerja Positif di Akhir Tahun

Kaustik soda basah merupakan bahan baku utama dalam produksi aluminium di smelter Inalum, serta komponen penting dalam baterai EV.

Presiden Direktur & CEO TPIA, Erwin Ciputra mengapresiasi kolaborasi ini sebagai bagian dari portofolio investasi perseroan yang mendukung hilirisasi pertambangan.

Baca juga: BFIN Berhasil Membukukan Pembiayaan Baru Sebesar Rp14,5 Triliun

“Chandra Asri Group berkomitmen untuk berkontribusi dalam pengembangan ekosistem hilirisasi aluminium dan percepatan industri kendaraan listrik nasional,” ujar Ciputra dalam siaran pers.

Direktur Pengembangan Usaha Inalum, Melati Sarnita menjelaskan, bahwa bahan baku dari CAA akan digunakan oleh PT Borneo Alumina Indonesia (BAI), anak usaha Inalum yang bermitra dengan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).

Baca juga: CBI dan SSMS akan Rampungkan Pertukaran Saham Rp 3,45 Triliun di CBUT

Menurutnya, Inalum saat ini sedang fokus pada pengembangan industri hilirisasi aluminium dan peningkatan kapasitas produksi.

(ara)

Editor :

Peristiwa
10 Berita Teratas Pekan Ini
Berita Terbaru