JAKARTA | ARTIK.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi dan berada di zona merah. IHSG sempat mencatatkan penguatan tipis di awal perdagangan, namun tidak bertahan lama dan terus menurun hingga akhir sesi I, Kamis siang (31/8/2023).
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup di level 6.938,77 pada pukul 12.00 WIB, turun 0,40% atau 27,88 poin dari penutupan sebelumnya. IHSG sempat menyentuh level tertinggi 6.978,45 dan terendah 6.938,77.
Baca juga: IHSG Melemah, Saham ICON dan META Menjadi yang Paling Menguntungkan
Koreksi IHSG juga diikuti oleh indeks saham lainnya, seperti LQ45 yang turun 0,48%, IDX30 yang melemah 0,43%, dan IDX80 yang anjlok 0,53%. Dari 10 sektor saham, hanya sektor pertanian yang masih berada di zona hijau dengan kenaikan 0,32%.
Meski IHSG melemah, ada beberapa saham yang masih mencatatkan kinerja positif. Beberapa di antaranya adalah saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) yang naik 1,17%, PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) yang menguat 1,01%, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) yang melonjak 2,86%, PT Blue Bird Tbk (BIRD) yang bertambah 1,04%, PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW) yang tumbuh 1,01%, dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) yang meningkat 0,83%.
Baca juga: IHSG Ditutup di level 6,934.69, Turun 0,07 Persen dari Pembukaan
Di sisi lain, ada juga saham-saham yang menjadi penekan IHSG. Beberapa di antaranya adalah saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang turun 0,67%, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang melemah 0,64%, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) yang merosot 1,69%, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) yang anjlok 2,13%, dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk yang terkoreksi 1,37%.
IHSG melemah di sesi I ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain sentimen global yang masih cenderung negatif akibat penyebaran varian baru Covid-19 dan kebijakan moneter bank sentral AS. Selain itu, investor juga menanti data inflasi bulan Agustus yang akan dirilis besok.
Baca juga: Allo Bank Indonesia Optimis Pertumbuhan Bunga di Atas 10 Persen
IHSG diperkirakan akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah pada sesi II nanti. Investor disarankan untuk tetap selektif dalam memilih saham-saham berfundamental baik dan mengikuti perkembangan pasar secara terus-menerus.
(DIY)
Editor : Fuart