Abdul Ghoni Muklas Apresiasi Tari Remo Masal 50.000 Pelajar di Surabaya

Artik
Sekretaris Fraksi PDI-P Surabaya, Abdul Ghoni Muklas

SURABAYA | ARTIK.ID - Pecahkan rekor MURI, sebanyak 50.000 pelajar Surabaya akan menari remo massal di sejumlah tempat bersejarah. Seperti di Jembatan Suroboyo, Tugu Pahlawan, Jalan Tunjungan, Balai Kota hingga Alun-alun Kota Pahlawan.

Kegiatan ini, bisa disaksikan secara live streaming melalui kanal youtube Dinas Pendidikan Kota Surabaya dan Sapa Warga.

Baca juga: Fraksi partai Gerindra DPRD kota Surabaya :Dukung Ekonomi Kreatif tingkatkan daya saing masyarakat.

Sekretaris Fraksi PDI-P Surabaya, Abdul Ghoni Muklas mengapresiasi rencana kegiatan massal tersebut. Sebab, merupakan salah satu wujud untuk melestarikan budaya, "Pun juga sebagai upaya menarik wisatawan berkunjung ke Surabaya." ujarnya.

Tari remo, dokumentasi 2018

Menurut dia, ada banyak nilai sejarah dan filosofi yang bisa dipelajari pada tiap gerakan unik tari remo. Mulai makna perjuangan, hingga cara berkomunikasi yang baik dengan masyarakat.

Dari sisi sejarah, dia mengajak masyarakat meneladani perjuangan arek-arek Suroboyo, pada 10 November 1945. Saat itu, begitu gigih dan berani mengusir datangnya kembali penjajah. Hingga kemerdekaan bisa direbut lagi.

Maka, ia mendorong, generasi muda, utamanya warga Kota Pahlawan, betul betul menginspirasi pejuang tempo dulu, dengan berkreasi dan berinovasi untuk kemaslahatan bersama.

Baca juga: Fraksi partai Gerindra DPRD kota Surabaya :Dukung Ekonomi Kreatif tingkatkan daya saing masyarakat.

"Saya sangat mendukung pelaksanaan ini, apalagi digelar di beberapa titik tempat bersejarah," beber Ghoni.

Di samping itu, ia juga berharap, kegiatan massal ini jadi pelecut bagi stakeholder di Surabaya, mendukung program pemkot untuk memulihkan perekonomian yang sempat meredup pasca serangan pandemi Covid-19.

Dengan begitu, sambung Ghoni, jadi momentum yang baik untuk memperkuat aspek gotong royong membangun kota ini, agar lebih baik ke depannya.

Baca juga: Rapat Paripurna DPRD Kota Surabaya Meminta Hasil Audit YKP

"Sehingga Surabaya jadi kota baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur," demikian kata Ghoni

(ara)

 

Editor : Fuart

Peristiwa
10 Berita Teratas Pekan Ini
Berita Terbaru