SURABAYA | ARTIK.ID - Observatorium Suriah untuk hak asasi manusia atau sebuah kelompok non pemerintah Suriah, sebanyak lebih dari 40.000 warga Suriah telah mendaftar untuk berjuang bersama Rusia di Ukraina.
Namun kelompok tersebut menyatakan belum ada dari pendaftar yang benar-benar meninggalkan Suriah ke Ukraina hingga Senin, (14/03/2022), kemarin.
Baca juga: Regu Penyerang Ukraina Musnah Dibantai Rusia di Wilayah Republik Rakyat Donetsk
Pihaknya juga melaporkan adanya anggota milisi Alkatarji yang turut mendaftar untuk menjadi target perekrutan tersebut.
"Kelompok Al-katarji telah di sanksi oleh Amerika Serikat karena bertindak sebagai perantara rezim Assad dan ISIS," ujar Observatorium Suriah untuk hak asasi manusia dalam pernyataannua.
Baca juga: Rusia Minta PBB Lanjutkan Penyelidikan Kejahatan Perang AS di Afghanistan
Para milisi bayaran itu akan menerima gaji antara 500, 2500 dan 3000 dolar, meskipun besaran pembayaran ini belum terkonfirmasi kebenarannya.
Pekan lalu Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada dewan keamanan Rusia bahwa sukarelawan asing yang ingin berperang dengan Rusia di Ukraina harus diizinkan.
Baca juga: Tak Peduli Sanksi Barat, Rusia Terus Gempur Ukraina dengan Rudal Presisi Tinggi
Sementara itu zelensky menyebut hal itu sebagai premanisne yang akan melakukan perjalanan untuk membunuh orang di negeri asing, meskipun Ukraina jsendiri uga telah memanggil memanggil tentara bayaran dari Inggris dan Kanada dan mereka sudah tiba di Ukraina.
(lin)
Editor : Natasya