Pasca Lockdown Perdagangan China dan Korea Utara Dibuka Kembali

Artik
Dandong, Provinsi Liaoning (Foto China Xinhua)

JAKARTA | ARTIK.ID - Para pedagang China mengatakan secara anonim, mereka mengharapkan dimulainya kembali perdagangan reguler dengan Korea Utara sesegera mungkin, setelah kereta Korea Utara memasuki kota perbatasan China, Minggu (15/01/2022), kemarin, sebuah penyeberangan pertama sejak penguncian perbatasan anti virus corona dimulai pada 2020 lalu.

"Mitra bisnis saya di Korea Utara mengatakan kepada saya bahwa perbatasan darat akan dibuka kembali untuk pengiriman kargo pada 17 Januari, besok. Pada hari Sabtu kemarin seluruh komunitas ekspor-impor di sini telah mendengar tentang hal ini dan orang-orang mulai mengambil gerbong untuk memindahkan kargo mereka," kata seorang pedagang komoditas China, Minggu (16/01/2022).

Pedagang China lainnya mengatakan dia dapat mengatur kargo untuk dimuat ke kereta di Dandong yang dijadwalkan untuk menyeberang ke Korea Utara pada hari Senin.

Dilansir dari Reuters, Korea Utara belum secara resmi melaporkan kasus COVID-19 sejak pandemi dimulai pada awal 2020, dan telah memberlakukan tindakan anti-virus yang ketat, termasuk penutupan perbatasan dan pembatasan perjalanan domestik.

Sama halnya dengan Korea Utara, China juga belum secara resmi mengumumkan pembukaan kembali perbatasan.

Mengutip beberapa sumber yakni kantor berita Korea Selatan Yonhap, pada hari Minggu kemarin, melaporkan kedatangan kereta barang Korea Utara di Dandong, itu menandai pembukaan kembali perbatasan darat Korea Utara dengan China.

Tidak jelas apakah kereta itu membawa kargo ke China, tetapi kemungkinan akan kembali ke Korea Utara pada hari Senin besok dengan membawa kargo.

Sementara data China menunjukkan beberapa perdagangan terbatas terus berlanjut, sebagian besar pengiriman tampaknya menggunakan pelabuhan Korea Utara, bukan kereta api melintasi perbatasan daratnya.

Para pejabat di Seoul mengatakan akhir tahun lalu, bahwa mereka mengawasi dengan cermat untuk dimulainya kembali lalu lintas kereta api lintas batas sebagai sinyal bahwa pembatasan mungkin dilonggarkan.

Sementara PBB berpendapat, setelah hampir dua tahun penutupan perbatasan, beberapa bantuan kemanusiaan mengalir ke Korea Utara, meskipun pengiriman pasokan utama termasuk makanan tetap diblokir,

Beberapa pengiriman nutrisi dan bantuan medis telah masuk ke negara itu setelah tiga bulan karantina di pelabuhan laut Nampo, tetapi belum ada konfirmasi pengiriman besar yang diangkut dengan kereta api.

(Alih Bahasa Kudel)

Baca juga: Korea Utara Kembali Uji Coba Rudal Antar Benua 1.001 Kilometer, Hwasong 18

Editor : Fudai

Peristiwa
10 Berita Teratas Pekan Ini
Berita Terbaru