PT. GSI Gelar Pelatihan Pengelolaan K3 di Buduran Sidoarjo

Artik
Rio membimbing peserta memadamkan api (Foto: Fudaili)

SIDOARJO - PT. GSI Selamat Indonesia (Grow Safety Institute), Gelar pelatihan K3 pada Masyarakat, terkait penanganan pertama bila terjadi kebakaran, di Jl Raya Jade Ville, Buduran Sidoarjo, Minggu (5/12/2021). 

PT. GSI merupakan Perusahaan Jasa pelatihan K3, yang melayani jasa pelatihan dan konsultasi dengan dukungan narasumber dan konsultan senior yang profesional dan berpengalaman.

Baca juga: Kebakaran di Padang Pariaman, Warga Panik, Unit Damkar Baru Tiba 30 Menit Kemudian

Petinggi PT GSI, Rio Parama Satria, Minggu (5/12/2021), kepada reporter artik.id mengatakan, selain memenuhi pendidikan dan pelatihan industri di bidang K3, PT GSI juga punya program pelatihan untuk masyarakat. 

"Kami melihat pendidikan K3 di masyarakat sangat kurang dan perlu ditingkatkan, mungkin ke depan kita akan bekerjasama dengan beberapa pihak termasuk instansi pemerintah," ujar Rio. 

PT GSI sendiri mulai efektif beroperasi sejak 2019, tepatnya setahun sebelum Covid 19 melanda Indonesia. Sedangkan terkait berbagai pelatihan K3 yang dilakukan, Rio menjelaskan hal itu murni karena inisiatif sendiri. 

"Jadi waktu itu ada kejadian dapur teman yang hangus terbakar, karena itu kami tergerak untuk melakukan pelatihan-pelatihan pada Masyarakat," kata Rio. 

Ditanya soal tupoksi, Rio memaparkan kalau kerjasama yang dilakukan bukan pada tugas pokok dan fungsi PMK namun lebih pada pembinaan pada beberapa perusahaan dan industri, sesuai petunjuk yang dipersyaratkan melalui Kementeian Tenaga Kerja. 

Baca juga: Kebakaran di Jatinegara, 13 Unit Damkar dan 50 Personel Dikerahkan ke TKP

"Secara prinsip kami ada untuk masyarakat, misal jika nanti instansi perlu bantuan untuk dukungan tenaga ahli kami siap," imbuh Rio. 

Sementara itu salah satu peserta pelatihan, Ibu Dian, ditanya secara terpisah mengatakan jika pelatihan terkait pengelolaan K3 itu sangat penting, terutama bagi kaum ibu-ibu yang pekerjaannya berhubungan dengan api. 

"Dunia emak-emak itu kan berkutat dengan api di dapur, biasanya kalau terjadi sesuatu pada kompor, ngowos atau apa, kalau perempuan itu kan panik duluan," ungkap Dian. 

Baca juga: Kebakaran Kedai Mie di Jalan Cibadak Bandung, Lebih dari 11 Armada Dikerahkan ke TKP

Padahal menurut Dian, kalau melihat api itu tidak boleh panik, jadi dengan mengikuti pelatihan seperti ini kalau terjadi sesuatu di dapur terutama yang berhubungan dengan api kita bisa tahu cara menanganinya. 

"Sebelum pelatihan biasanya kita menangani api itu langsung dengan air padahal itu tidak boleh, harusnya kan pakai lap yang dibasahi, tapi lapnya itu harus bersih, karena kalau lapnya tidak bersih dikhawatirkan setelah air yang membasahi lap tersebut menguap kemudian ada sisa minyak di lap, bisa terbakar lagi itu," pungkas Dian. 

(diy/edi) 

 

Editor : Fudai

Peristiwa
10 Berita Teratas Pekan Ini
Berita Terbaru