SURABAYA – Kebun Binatang Surabaya (KBS) resmi membuka lembaran baru identitasnya dengan meluncurkan maskot anyar bernama “Komogo”. Maskot ini menjadi simbol transformasi dari uncle Komo, ikon lama yang telah menemani KBS selama lebih dari dua dekade.
Baca juga: Aset Ada, Terobosan Minim: Membaca Nasib Wisata Surabaya di Ujung Tahun 2025
Direktur Keuangan KBS Mohammad Naroni menyampaikan, penyegaran maskot merupakan bagian dari agenda besar rebranding yang digelar bertepatan dengan peringatan ulang tahun KBS.
Transformasi ini dilakukan untuk menjawab tuntutan zaman sekaligus mendekatkan KBS dengan generasi muda.
“uncle Komo sudah sekitar 20 tahun menemani KBS. Sudah saatnya kita melakukan refresh agar tampilannya lebih fleksibel, ramah anak, dan mudah dihadirkan dalam berbagai aktivitas, baik di acara resmi maupun media sosial,” tuturnya pada Warta Artik.id Minggu (21/12).
Nama Komogo mengandung filosofi optimisme dan daya jelajah global. Kata “Go” dimaknai sebagai semangat KBS untuk melangkah lebih jauh, bahkan menembus panggung internasional.
Pemilihan Hewan Komodo sebagai ikon maskot bukan tanpa alasan. KBS tercatat sebagai lembaga konservasi dengan koleksi komodo terbanyak di Indonesia, mencapai sekitar 60 ekor.
“Komodo adalah satwa yang sangat dilindungi. Bahkan untuk ditukar ke luar negeri perlu izin Presiden. Tingkat keberhasilan hidup dan berkembang biaknya di KBS sangat tinggi,” jelasnya.
Terkait isu overpopulasi, pihak KBS menegaskan bahwa hingga kini belum ada standar resmi dari kementerian yang mengatur batas populasi komodo, sehingga penilaiannya masih bersifat kontekstual.
Menyambut lonjakan pengunjung di masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), KBS telah menyiapkan beragam inovasi. Pengunjung dapat menikmati feeding satwa tambahan, seperti singa dan pelikan, yang selama ini menjadi daya tarik favorit.
Tak hanya itu, dua wahana baru juga siap diluncurkan. Wahana gokart dijadwalkan resmi beroperasi mulai 25 Desember, disusul Kereta Cerita yang memanfaatkan area bekas air terjun.
Baca juga: Alarm Serius Bagi Surabaya, DPRD Tekankan Pencegahan Kriminalitas Anak
“Kami terus berupaya memaksimalkan pelayanan agar pengunjung mendapatkan pengalaman yang berkesan,” ungkapnya.
Namun demikian, pengunjung diimbau untuk tetap waspada terhadap kondisi cuaca. Mengingat sebagian besar area KBS bersifat terbuka, masyarakat disarankan membawa payung atau jas hujan serta menjaga kesehatan selama berwisata.
KBS menargetkan 200 ribu pengunjung selama sembilan hari libur Nataru. Lonjakan diperkirakan mulai terasa sejak 25 Desember hingga 2 Januari, dengan puncak kunjungan pada 1 Januari.
“Target kami bisa melampaui 50 ribu pengunjung dalam satu hari di puncak liburan,” katanya.
Saat ini, jumlah kunjungan harian berada di kisaran 12–13 ribu orang, dengan akuarium masih menjadi wahana favorit pengunjung lintas usia.
Baca juga: DPRD Apresiasi Kebijakan Perayaan Tahun Baru 2026 yang Lebih Aman dan Humanis
Pada momentum Nataru, KBS juga memperkenalkan koleksi satwa baru, yakni kapibara, hasil kerja sama tukar-menukar dengan Lembang Zoo. Jumlah kapibara kini bertambah dari dua menjadi delapan ekor. Selain itu, anak gajah tetap dapat disaksikan pengunjung di kandang atas.
Untuk mengantisipasi kepadatan, KBS telah berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait guna menyiapkan skema parkir berlapis.
“Parkir dimaksimalkan di area KBS dan TIC. Jika penuh, akan disiapkan kantong parkir insidentil di Marmoyo serta kerja sama dengan SUTOS,” terangnya.
KBS juga mengajak masyarakat untuk segera melapor ke Dinas Perhubungan jika menemukan kendala parkir di luar area resmi.
Editor : rudi