SURABAYA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini bagi masyarakat di wilayah Jawa Timur terkait meningkatnya potensi cuaca ekstrem pada periode 20 hingga 29 November.
Dalam rentang waktu tersebut, beberapa daerah di Jatim,termasuk Kota Surabaya,diprediksi mengalami intensitas hujan tinggi yang dapat memicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir, genangan, angin kencang, hingga tanah longsor.
Baca juga: Fraksi Gerindra Sampaikan Pandangan atas Tiga Raperda Strategis Kota Surabaya
BMKG menyebut pola cuaca dinamis yang dipicu oleh aktivitas monsun serta peningkatan awan kumulonimbus sebagai faktor utama meningkatnya risiko tersebut. Kondisi ini diperkirakan akan memengaruhi mobilitas warga dan memerlukan perhatian khusus dari pemerintah daerah serta masyarakat.
Menanggapi peringatan tersebut, dr. Zuhrotul Mar’ah, anggota Komisi D DPRD Surabaya, turut mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati dan tidak menganggap enteng potensi dampak cuaca ekstrem.
Ia menekankan pentingnya kesiapsiagaan warga, terutama mereka yang berada di kawasan rawan bencana.
“Dalam situasi seperti ini, keselamatan harus menjadi prioritas utama. Kami mengimbau warga Surabaya untuk membatasi aktivitas di luar rumah jika tidak mendesak dan menghindari perjalanan ke daerah rawan longsor, terutama jalur pegunungan atau kawasan dengan kontur tanah labil,” tuturnya pada Warta Artik.id Kamis (20/11).
Baca juga: Fraksi Gerindra Sampaikan Pandangan atas Tiga Raperda Strategis Kota Surabaya
Selain itu, Zuhrotul Mar’ah juga mendorong masyarakat untuk aktif memantau informasi resmi dari BMKG, BPBD, maupun pemerintah kota agar dapat mengambil langkah-langkah antisipatif.
Legislator dari PAN surabaya itu menambahkan bahwa koordinasi lintas sektor, mulai dari aparat kelurahan hingga organisasi masyarakat, sangat diperlukan untuk memastikan penanganan bencana dapat berjalan cepat dan tepat.
Baca juga: Eri Cahyadi: Pemkot Surabaya Bersama DPR RI Perjuangkan Hak Rakyat dari Sengketa Tanah Pertamina
Lebih Lanjut, Ia Menyarankan Pemerintah kota memperkuat mitigasi dengan memastikan saluran drainase berfungsi optimal, menyiapkan posko tanggap darurat, dan mengedukasi masyarakat mengenai tindakan yang harus dilakukan saat terjadi bencana mendadak.
"Dengan potensi cuaca ekstrem yang cukup tinggi dalam beberapa hari ke depan, Semoga kewaspadaan bersama menjadi kunci utama agar masyarakat Surabaya tetap aman dan aktivitas dapat berjalan normal," Tutup Zuhrotul.
Editor : rudi