Di Tengah Kritik Publik, Program Pro-Rakyat Eri Cahyadi Tuai Apresiasi DPRD Surabaya

Reporter : rudi
Abdul Malik Anggota Komisi D DPRD Surabaya (Doc.rudy)

SURABAYA — fenomena admin media sosial yg disinyalir milik team walikota surabaya membuat publik ber kritik karena dapat menimbulkan persepsi seolah olah kegiatan lapangan walikota surabaya direkayasa hanya untuk kebutuhan konten belaka

Komitmen nyata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, dalam menghadirkan pendidikan dan layanan kesehatan yang merata bagi seluruh warga kota mendapat dukungan penuh dari anggota Komisi D DPRD Surabaya, Abdul Malik.

Baca juga: Imam Syafi’i Sindir Wali Kota Surabaya: Menegakkan Perda atau Menakuti Warga?

Legislator muda PDI Perjuangan itu menilai, berbagai program yang dijalankan Pemkot Surabaya telah menunjukkan arah yang jelas menuju terwujudnya kota yang cerdas, sehat, dan berkarakter.

Menurut Mas Dewan Malik (sapaan akrabnya) fokus Wali Kota Eri Cahyadi bukan sekadar menyediakan fasilitas, tetapi juga memastikan pemerataan akses pendidikan berkualitas hingga ke lapisan masyarakat paling bawah.

“Program-program pendidikan di Surabaya saat ini menyentuh semua aspek, mulai dari beasiswa, pendidikan gratis, hingga pembentukan karakter siswa. Ini langkah konkret untuk memutus mata rantai kemiskinan dan menciptakan generasi yang tangguh,” tuturnya pada warta Artik.id Minggu (02/11).

Salah satu program unggulan yang menjadi sorotan ialah Beasiswa Pemuda Tangguh dan Program Satu Keluarga Satu Sarjana. Melalui program ini, pelajar dari keluarga kurang mampu mendapat dukungan penuh berupa biaya pendidikan, uang saku bulanan, dan perlengkapan sekolah gratis dari jenjang SMA/SMK hingga perguruan tinggi.

Tujuannya jelas, memastikan setiap anak Surabaya memiliki kesempatan yang sama untuk meraih masa depan yang lebih baik.

Selain itu, ada pula inovasi pendidikan seperti Sekolah Arek Suroboyo (SAS) yang menanamkan nilai kedisiplinan dan nasionalisme melalui kegiatan bersama TNI/Polri, serta kebijakan penghapusan PR akademik, agar siswa bisa lebih banyak berinteraksi dan belajar bersama keluarga di rumah.

Baca juga: Abdul Malik Tinjau Pembangunan Gedung Baru Puskesmas Pegirian Surabaya

Wali Kota Eri juga memperkuat sistem Pendidikan Holistik Integratif (HI) PAUD dan Wajib Belajar 13 Tahun, memastikan tidak ada anak Surabaya yang tertinggal pendidikan hingga SMA/SMK. Upaya ini dilengkapi dengan kebijakan Sekolah Ramah Anak dan Anti-Bullying, menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan bebas kekerasan.

“Surabaya sedang membangun generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga berakhlak, berkarakter, dan siap bersaing,” imbuh Mas Dewan.

Di sisi lain, Malik juga mengapresiasi perhatian Wali Kota terhadap kesejahteraan guru, baik ASN, PPPK, maupun tenaga honorer dan guru swasta. Peningkatan tunjangan kinerja dan program pelatihan berkelanjutan menjadi langkah nyata dalam meningkatkan mutu pengajaran di seluruh sekolah di Kota Pahlawan.

Tidak hanya di bidang pendidikan, Malik menilai program kesehatan Wali Kota Eri Cahyadi juga menunjukkan keberpihakan yang kuat kepada masyarakat kecil. Melalui Universal Health Coverage (UHC), warga Surabaya kini bisa berobat gratis cukup dengan menunjukkan KTP.

Baca juga: Halte Sudah Ada, DPRD Surabaya Minta Wirawiri Layani Rute Menuju RS BDH

Selain itu, program Satu RW Satu Nakes (R1N1) memperluas jangkauan layanan kesehatan langsung ke lingkungan warga, sementara Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) HUT Surabaya) rutin dilakukan untuk mendeteksi dini penyakit masyarakat.

“Program UHC dan R1N1 ini sangat berpihak pada rakyat. Konsepnya jelas — mendekatkan layanan kesehatan, memperkuat pencegahan, dan mengubah pola pikir masyarakat agar lebih peduli pada gaya hidup sehat,” Terangnya. 

Malik menegaskan, Pendidikan dan Kesehatan adalah dua pilar utama pembangunan manusia. Ia berkomitmen untuk terus mengawal kebijakan pro-rakyat yang dijalankan Wali Kota Eri Cahyadi agar manfaatnya benar-benar dirasakan warga di seluruh penjuru Surabaya.

“Surabaya hari ini bukan hanya membangun gedung, tapi membangun manusia. Dan itu yang paling penting,” tutupnya. (Rda) 

Editor : rudi

Peristiwa
10 Berita Teratas Pekan Ini
Berita Terbaru