SURABAYA - Fenomena semburan gas yang muncul tiba-tiba di kawasan Rungkut, Surabaya, pada Kamis (16/10/2025) siang, sempat membuat warga panik.
Semburan setinggi 50–70 sentimeter itu muncul dari dasar Sungai Bon Agung, di sisi timur Jembatan Yakaya, Jalan Rungkut Mapan, Kelurahan Rungkut Tengah, Kecamatan Gunung Anyar.
Baca juga: Pemkot Surabaya Tambah Anggaran Dinsos, Imam Syafi’I Tolak Pengadaan 221 Kijing Kuburan
Awalnya, dugaan mengarah pada kebocoran pipa milik Perusahaan Gas Negara (PGN). Namun, Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, melalui akun Facebook pribadinya menyampaikan kemungkinan lain.
“Dugaan awal memang pipa PGN yang bocor, tetapi ternyata ada indikasi bahwa patahan Kendeng bisa menjadi penyebabnya,” tulis Armuji.
Ia juga mengimbau warga agar tidak mendekati lokasi semburan demi keselamatan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya, Irvan Widyanto, menjelaskan hasil pemeriksaan awal tim gabungan dari PGN, Dinas ESDM Jawa Timur, dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan kandungan gas yang keluar berupa metana (CH) dengan kadar aman.
“Hasil pengukuran teman-teman dari PGN, ESDM, dan ITS menunjukkan gas metana, tetapi masih dalam batas aman,” kata Irvan saat meninjau lokasi, Jumat (17/10/2025).
Baca juga: APBD Surabaya 2026 Naikkan Anggaran Sosial, Imam Syafi’I Dorong Pemkot Fokus ke Warga Miskin
Ia menegaskan bahwa semburan tersebut tidak mengeluarkan air atau lumpur, melainkan hanya gas. Karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap tenang.
“Ini hanya udara atau gas, bukan lumpur. Kondisi di lapangan terkendali dan terus kami pantau,” ujarnya.
Irvan juga memahami kekhawatiran warga yang sempat mengira peristiwa itu mirip dengan tragedi lumpur Lapindo di Sidoarjo. Namun, ia memastikan situasinya berbeda dan tidak ada potensi bahaya besar.
“Kami akan terus memperbarui informasi terkait penyebab semburan ini,” imbuhnya.
Baca juga: DPRD Apresiasi Peluncuran Sitalas, Dorong Pemkot Surabaya Wujudkan Kota Layak Anak yang Nyata
Untuk langkah mitigasi, BPBD bersama ITS, PGN, serta Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) akan melakukan pemeriksaan lebih mendalam, termasuk penyelaman ke titik semburan.
Sementara itu, area sekitar lokasi telah dipasangi perimeter agar warga tidak mendekat, dan kamera CCTV milik Pemkot diarahkan untuk memantau perkembangan fenomena tersebut.
“Langkah-langkah pengamanan sudah dilakukan, dan kami terus berkoordinasi dengan semua pihak,” pungkas Irvan menegaskan. (red)
Editor : Fudai