JAKARTA - Optimisme terhadap masa depan industri percetakan nasional semakin menguat dengan dibukanya pameran berskala internasional ALLPrint Indonesia 2025 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran. Ajang tahunan yang diselenggarakan oleh Krista Exhibitions ini berlangsung pada 8–11 Oktober 2025 dan menjadi penyelenggaraan ke-26 sejak pertama kali digelar.
Pameran ini kembali menegaskan posisinya sebagai pusat inovasi, teknologi, dan solusi komprehensif bagi industri percetakan dan grafika di kawasan Asia. Tahun ini, ALLPrint Indonesia 2025 diikuti lebih dari 500 perusahaan dari lebih 20 negara, di antaranya Indonesia, China, Malaysia, Korea Selatan, India, Jepang, Jerman, Singapura, Belanda, Italia, hingga Austria.
“ALLPrint Indonesia 2025 diikuti oleh lebih dari 500 perusahaan dari berbagai negara. Kehadiran mereka mencerminkan besarnya kepercayaan terhadap potensi pasar Indonesia serta peran strategisnya dalam pertumbuhan industri percetakan dan kemasan di kawasan Asia,” ujar Daud D. Salim, CEO Krista Exhibitions, saat membuka acara, di Jakarta, Rabu(8/10/205).
ALLPrint Indonesia 2025 juga hadir bersama sejumlah pameran pendukung seperti Indo Sign & AD, Textile Printing, Print For Pack, Inter Corrugated, dan Pro Label Asia. Rangkaian pameran ini mencakup sektor periklanan, tekstil, kemasan, karton bergelombang, hingga teknologi label yang semuanya berperan penting dalam mendorong pertumbuhan industri kreatif dan manufaktur nasional.
Secara global, pasar percetakan komersial diperkirakan mencapai USD 541,1 miliar pada tahun 2031, dengan laju pertumbuhan tahunan rata-rata 2,5 persen sepanjang periode 2025 hingga 2031. Di Indonesia, pertumbuhan ini juga diproyeksikan kuat seiring meningkatnya kebutuhan layanan periklanan dan kemasan personalisasi di kalangan bisnis dan korporasi.
“Melalui pameran ini, kami berkomitmen menghadirkan platform bisnis yang inklusif dan profesional, yang tidak hanya mempertemukan pelaku industri, tetapi juga membuka ruang kolaborasi, pertukaran teknologi, serta pengembangan inovasi berkelanjutan. Kami berharap ajang ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan industri grafika dan percetakan nasional,” tambah Daud D. Salim.
Kesuksesan penyelenggaraan ALLPrint Indonesia 2025 tidak lepas dari dukungan Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, serta berbagai asosiasi dan komunitas industri seperti Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia (PPGI), ASPERAPI, PITTSINDO, APPI, dan Komunitas Printing Indonesia (Kopi Grafika).
Untuk memperkaya wawasan para pelaku industri, penyelenggara juga menghadirkan sejumlah seminar dan talkshow inspiratif yang membahas teknologi dan tren terkini. Di antaranya sesi bertema Implementation of RFID, Gallus Five Printing the Pace, Creative Print Finishing – For Added Value Printing & Packaging Products, Integrated Solution for Excellent Printing, 5 Steps to Zero Defect for Printing & Packaging, Why Color Looks Different??, hingga How Technology and Creative Application Work Together to Inspire.
Selain pameran dan seminar, ALLPrint Indonesia 2025 juga menghadirkan berbagai networking events eksklusif yang mempertemukan exhibitor, buyers, dan pelaku industri lintas sektor. Melalui sesi temu bisnis terarah dan suasana interaktif, peserta dapat memperluas jaringan, berbagi insight, serta menjajaki peluang kolaborasi strategis yang dapat memperkuat pertumbuhan industri percetakan nasional.
ALLPrint Indonesia 2025 menjadi wadah penting bagi pelaku industri dari berbagai sektor—mulai dari percetakan, tekstil, advertising, signage, manufaktur, kemasan, makanan dan minuman, hingga industri kreatif—untuk memperkenalkan inovasi terbaru sekaligus membuka peluang bisnis.
Pameran ini diharapkan mampu menjadi episentrum inovasi, kolaborasi, dan pengembangan industri percetakan Indonesia menuju panggung global, sekaligus mempertegas posisi Indonesia sebagai pasar potensial yang terus tumbuh di kawasan Asia.
Editor : Mohammad