SURABAYA – Wakil Ketua DPRD Surabaya, Arif Fathoni, angkat bicara soal insiden demonstrasi yang berujung ricuh di pusat kota pada Jumat malam (29/08). Pemerintah Kota Surabaya telah menunjukkan tanggung jawab nyata dalam merespons situasi tersebut.
Baca juga: Peringati Hari Ibu, Lutfiyah maknai Ibu Adalah Pejuang Sejati Keluarga dan Bangsa
Pernyataan itu disampaikan Fathoni saat melepas keberangkatan warga Medokan Ayu, Rungkut dalam kegiatan ziarah Wali 5 pada Minggu pagi (07/09).
Fathoni secara khusus menyoroti kehadiran Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, di lapangan saat situasi memanas.
“Saya melihat Pak Wali berdiri di jalan. Beliau ikut mengatur lalu lintas dan membantu warga yang kebingungan karena akses jalan tertutup massa. Dalam kondisi chaos seperti itu, tidak semua orang berani hadir. Tapi Wali Kota justru memilih bersama warganya,” ungkap politisi yang akrab disapa Mas Toni ini.
Menurutnya, kehadiran Wali Kota di tengah-tengah warga bukan hanya simbolik, tapi mencerminkan kepemimpinan yang berempati dan bertanggung jawab.
Tak hanya hadir saat malam kejadian, Eri Cahyadi juga turun langsung ke lokasi esok paginya. Ia mengecek kondisi kota yang rusak dan langsung memimpin proses pembersihan di sejumlah titik.
“Pagi-pagi sekali beliau sudah keliling, memastikan kerusakan terdata dan kota bisa segera pulih. Ini menunjukkan bahwa Pemkot tidak sekadar tampil saat sorotan, tapi benar-benar bekerja hingga tuntas,” tegas Fathoni.
Baca juga: Maknai Hari Ibu dengan Kepedulian, Enny Minarsih Bersama Reni Astuti Santuni Lansia dan Janda
Legislator dari Partai Golkar ini juga menyampaikan bahwa aksi cepat dan nyata dari Wali Kota sejalan dengan arahan Gubernur Jawa Timur agar setiap kepala daerah menjaga wilayahnya masing-masing.
“Pak Wali juga menggerakkan seluruh stakeholder Surabaya agar menjaga ketertiban bersama lewat sistem pengamanan wilayah berbasis masyarakat. Ini adalah bentuk kolaborasi yang konkret,” lanjutnya.
Bagi Fathoni, dalam situasi genting, kehadiran pemerintah daerah sangat penting untuk menenangkan warga. Meski kewenangan terbatas, peran strategis kepala daerah tetap bisa dirasakan.
Baca juga: KBS Luncurkan “Komogo”, Maskot Baru Berjiwa Global Sambut Lonjakan Wisata Nataru
“Kalau soal kewenangan, tentu ada batasnya. Tapi dalam batas itu, Pemkot tetap hadir. Dan itu sangat berarti bagi warga yang butuh rasa aman,” tuturnya.
Ia pun mengajak masyarakat untuk melihat situasi secara utuh dan objektif.
“Dalam demokrasi, kritik itu sehat dan penting. Tapi mari juga memberi ruang pada fakta positif. Momen ini bisa jadi titik balik untuk memperkuat hubungan antara warga dan pemerintah kota,” pungkasnya. (Rda)
Editor : rudi