Ngawi, Artik - Jumat, 03 Januari 2025 – Sebuah momen syakral terjadi di malam Sabtu Legi ketika Pesantren Pancer Bumi resmi berganti nama menjadi Pesantren HOLOBIS KUNTUL BARIS. Perubahan ini disaksikan oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Abah Anto, pendiri Pondok Pesantren Alluwung Berzhikir di Sragen, Gus Jazuli, pengasuh Pondok Pesantren Rodotul Ilmi dari Gresik, serta para santri yang larut dalam lantunan sholawat Pancer Bumi.
Menurut Abah Anto, perubahan nama ini bukan sekadar seremonial, melainkan memiliki makna mendalam yang berasal dari kalimah-kalimah para wali yang hampir terlupakan oleh zaman. "HOLOBIS KUNTUL BARIS" adalah akronim yang penuh makna spiritual dan filosofis. Dalam Islam, kalimat ini diartikan sebagai: Hu Allah Basmalah Kun Fayakun Basiron, sementara dalam tradisi Jawa, kalimat ini mengandung arti kebersamaan dan gotong royong.
"Perubahan ini adalah langkah besar untuk mempererat kerukunan, persatuan, dan kebersamaan. Pesantren ini menjadi simbol semangat gotong royong yang diwariskan para wali," ujar Abah Anto.
Begitupun Gus Ton, selaku Mursyid dari para santri Pancer Bumi (menjadi HOLOBIS KUNTUL BARIS ) Juga menuturkan bahwa akan mengikuti semua yang disampaikan Guru Mursyid.
"Aku sami'na wa atokna, nderek dawuh Guru Mursyid, (arti: saya mengikuti arahan Guru Mursyid), karena semua itu bermakna luas," pungkas Gus Ton, Jumat (3/1/2025).
Momen bersejarah ini juga bertepatan dengan liburan Putra Abah Anto, Gus Bandung, yang baru saja menyelesaikan studinya di Mesir. Gus Bandung, yang dijadwalkan kembali ke Kairo pada tanggal 20 untuk melanjutkan program S2, turut hadir dan memberikan doa restu untuk keberlanjutan Pesantren HOLOBIS KUNTUL BARIS.
Dengan semangat baru ini, pesantren diharapkan mampu menjadi pusat pendidikan agama yang terus melestarikan nilai-nilai luhur Islam dan kebudayaan Jawa, sekaligus membawa manfaat besar bagi masyarakat luas. (DEX)
Editor : Fudai
