GIANYAR | ARTIK.ID - Sebuah langkah monumental dalam pengembangan pariwisata alam di Gianyar telah menarik perhatian banyak pihak, terutama dengan dukungan yang luar biasa dari PHDI Pusat. Pengelola Obyek Wisata Agrowisata Tulikup, Made Sudiana Meranggi, bersama I Wayan Weda, mengungkapkan apresiasi mereka dalam wawancara eksklusif pada Kamis 4 April 2024.
Meranggi, dengan penuh semangat, menyampaikan bagaimana model yang mereka terapkan di Agrowisata Tulikup tidak hanya mengusung idealisme, tetapi juga mengintegrasikan kearifan lokal dan kepedulian terhadap alam. "Model ini idealis yang menjalankan, mereka berbakti ke Ibu Pertiwi, kemanusiaan, dan alam," ungkap Meranggi dengan antusias.
Baca juga: Pelantikan Pengurus PHDI Desa Pedawa Komitmen Ajegkan Tradisi dan Moderasi Umat Beragama
Beliau juga menyoroti potensi model ini untuk diterapkan di seluruh desa di Bali. Dengan cara yang santun, Meranggi menceritakan bagaimana model tersebut diserap oleh banyak pihak dan berpotensi menjadi acuan dalam pengembangan pariwisata alam di berbagai daerah.
Namun, di balik kesuksesan ini, Meranggi juga menekankan pentingnya dukungan nyata dari pihak terkait, termasuk PHDI Pusat. Dalam pertemuan yang terjadi, PHDI Pusat memberikan dukungan yang sangat positif terhadap upaya pengembangan Agrowisata Tulikup.
"Sangat bagus, mereka mendukung model seperti ini," ungkap Meranggi, sambil menguraikan bagaimana PHDI Pusat menyatakan niatnya untuk meniru model Agrowisata Tulikup dan menyebarkannya ke berbagai wilayah.
Baca juga: Tokoh Masyarakat Tulikup Ajak Desa Adat dan Desa Dinas Berpartisipasi Pengembangan Agro Wisata Desa
Pengembangan pariwisata alam bukan hanya soal keindahan visual, tetapi juga tentang upaya berkelanjutan dalam melestarikan alam dan meningkatkan kesadaran lingkungan. Meranggi menegaskan bahwa tujuan utama dari pengembangan Agrowisata Tulikup adalah untuk memberikan pendidikan kepada generasi muda tentang pentingnya menjaga alam dan memelihara warisan untuk masa depan.
Ada banyak jenis tanaman disini seperti Pepaya itu adalah tumpang sari dari tanaman utama yang kita tanam. Durian, alpokat yang kita tanam adalah itu utamanya. Untuk bisa running dengan cepat, tumpang sarinyalah yang membantu running ini lebih cepat. Pasarnya pepaya untuk ukuran bali ini sangat-sangat diperlukan. Apalagi pepaya-nya pepaya Kalifornia. Ini akan ada lagi komoditi yang lebih bagus dari Kalifornia sedang kita rancang untuk kita kembang biayaan lagi di sini,
Baca juga: Misteri Kuburan China Berusia 450 Tahun di Agro Wisata Desa Tulikup
"Sekaligus mencetak tenaga-tenaga profesional di bidang pertanian dan kepariwisataan," tambah Meranggi. "Para seniornya akan membawa keahliannya untuk mengelola lahan baru, sementara para juniornya akan melanjutkan perjuangan di tempat asal mereka."
Dukungan PHDI Pusat menjadi pemicu semangat bagi pengelola Agrowisata Tulikup untuk terus berinovasi dan memberikan yang terbaik dalam menjaga kelestarian alam dan membangun pariwisata yang berkelanjutan di Gianyar. Semoga kerjasama ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menjaga keberagaman budaya dan keindahan alam Indonesia.(lani)
Editor : LANI