BANYUWANGI | ARTIK.ID - Sebanyak 86 Prajurit Detasemen Matra 2 Kopasgat yang terlibat dalam Latihan Gabungan TNI (Latgab TNI) 2023, melaksanakan operasi Perebutan Pengendalian Pangkalan Udara (OP3U) di Lanud Abdulrachman Saleh Malang.
OP3U, dilaksanakan dalam sebuah babakan Latgab TNI untuk memvisualisasikan perebutan Bandara Blimbingsari, Banyuwangi yang diasumsikan dikuasai "musuh".
Baca juga: TNI AU Terima Pesawat Falcon 8X A-0801 untuk Pertahanan Udara
Melalui OP3U, Bandara Blimbingsari Banyuwangi, Jawa Timur, berhasil kembali dikuasai prajurit Kopasgat, Selasa (1/8/2023).
Sesuai skenario, OP3U di Bandara Banyuwangi, melibatkan 86 prajurit satuan Kopasgat sebagai Satuan Tempur, Tim Pengendali Pangkalan (Dallan), Pengendali Tempur (Dalpur), Jump Master serta Pertahanan Udara (Hanud).
Baca juga: Marinir Indonesia dan Tentara Negara Sahabat Latihan Survival di Hutan Baluran
OP3U dilaksanakan dengan penerjunan pada sasaran-sasaran yang telah ditentukan. Sasaran tersebut merupakan obyek vital nasional. Pasukan diberangkatkan dengan menggunakan Pesawat C-130 Hercules dan dikawal oleh dua Pesawat Tempur F-16 sebagai air cover.
OP3U, diawali dengan infiltrasi Satbravo untuk melumpuhkan sarana strategis musuh yang dilanjutkan dengan infiltrasi Tim Dalpur guna menyiapkan DZ (dropping zone), dan pada pukul 05.45 Wib, tim Satpur mengadakan penyerangan.
Dalam waktu relatif singkat, tim Satpur dapat menguasai bandara. Operasi berikutnya adalah operasi dari Tim Dallan untuk mengoperasikan kembali Pangkalan, dan air landed unsur hanud rudal QW3 dan smart hunter untuk digelar di empat titik yaitu di ujung run way 08 (pucuk 1 dan pucuk 2), ujung run way 26 (pucuk 3 dan 4), dan smart hunter di depan Gastrip PK.
Baca juga: Bandara Internasional Juanda Terus Tingkatkan Layanan Keamanan Penerbangan
Senjata Hanud ini digunakan untuk menangkis serangan udara musuh, dan smart hunter 311 untuk radar pendeteksi pesawat kawan dan lawan.
(diy)
Editor : Fuart