SURABAYA | ARTIK.ID - Waktu libur menjadi satu kesempatan bagi masyarakat pada umumnya untuk Plesiran bersama keluarga walaupun hanya sekedar makan bersama, salah satu tempat untuk makan yang sangat cocok buat keluarga salah satunya ada di Delta Plaza di area Food Court yang berada dilantai 5 paling atas.
Segala makanan tersaji di area Food Court Delta Plaza Surabaya. Ada satu makanan yang sangat istimewa dan melegendaris dan biasa dinikmati oleh lidah masyarakat pada umumnya. Makanan itu Soto dan itu tersedia di Rumah Soto Boss, semua soto dari berbagai daerah tersedia, mulai dari soto Lamongan, Coto Makasar, Soto Kudus, Soto Banjar serta Soto dari segala daerah dan di kemas dengan Soto Nusantara.
" Kami sudah buka di beberapa tempat di Surabaya, Food Court Delta Plaza Surabaya dan Delta Sari Indah Blok D. No. 2. Sidoarjo. selain dua tempat ini, kami juga buka di Mall Lagoon, Lt 2 Dukuh Pakis Surabaya dan Lotte Grosir , Jl. Pepe Legi Indah, Sidoarji. Kami buka mulai dari pukul 10.00 sampai 21.00 Wib. Ungkap Susi salah satu Humas Rumah Soto Boss.
Sekelumit kata dari Owner Rumah Soto Boss, Bunda Yati yang menjadi sangat menarik untuk diingat " SAYA TIDAK MENJUAL SOTO, TAPI SAYA MENJUAL CERITA SOTO NUSANTARA AGAR DIKETAHUI MASYARAKAT DIDALAM DAN LUAR NEGERI. "
Melihat kembali Sekilas cerita tentang Soto, " Di tiap daerah hampir mempunyai makanan yang berkuah, salah satunya Soto, ternyata ada sejarah dibalik melegendarisnya kuliner ini. Persilangan kuliner antara kekayaan bangsa China dan Indonesia sudah banyak terjadi, salah satunya Soto. Soto berasal dari makanan China yang bernama Caudo yang pertama kali populer di wilayah Semarang. Caudo lambat laun menjadi soto yang mana orang Makasar menyebutnya coto dan orang Pekalongan menyebutnya dengan tauto. Bahkan di beberapa daerah ada yang menyebutnya dengan sauto. Ada ragam budaya dalam semangkok soto. Yang di dalam semangkok soto ada pengaruh lokal dan budaya lain. Mie atau Soun pada Soto, misalnya, berasal dari tradisi China.
Kemungkinan juga soto mendapat pengaruh dari budaya India karena ada beberapa soto yang menggunakan kunyit seperti kari di India. Bumbu yang digunakan merupakan campuran cita rasa Jawa, seperti penggunaan kemiri dan perasan jeruk limau sebagai pelengkap ditambah Serbuk koya yang juga sering disajikan bersama soto merupakan budaya kuliner Tionghoa peranakan.
Dengan campuran berbagai macam tradisi dan budaya kuliner, jejak sejarah asal soto semakin sulit dijelaskan. Terang Bunda Yati
(Gle)
Editor : admin