Perluas Peran Perempuan, Kebumen Raih Anugrah Parahita Ekapraya

Artik

KEBUMEN - Penerapan kebijakan berbasis kesetaraan gender dalam sektor pemerintahan membuat Kabupaten Kebumen sebagai peraih penghargaan Anugrah Parahita Ekapraya (APE) Tahun 2020 Kategori Utama, bersama dengan 12 kabupaten/kota lainnya di Jawa Tengah.

Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, menyatakan, penghargaan itu merupakan apresiasi dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia terhadap upaya perwujudan kesetaraan gender di Kebumen.

Perempuan, kata Bupati Arif, harus diberikan peran lebih luas di ranah publik, atau pelbagai kegiatan sosial.

“Pemerataan gender di tingkat ASN juga sudah saya lakukan. Misalnya, untuk pengangkatan jabatan eselon II sudah ada lima orang (perempuan), eselon III untuk camat juga sudah ada lima orang (perempuan). Kemudian, lurah juga sudah ada tiga orang (perempuan),” ujarnya.

Upaya pemerintah untuk mendukung pengarustamaan gender juga diwujudkan dalam pelbagai kebijakan, di antaranya Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pengarustamaan Gender, Perda Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perlindungan Anak.

“Ada juga Perda tentang ASI eksklusif, Perda tentang disabilitas, dan Perda Kawasan Bebas Rokok. Semua ini tentu dalam upaya mendukung kesetaraan gender di Kebumen dengan melindungi hak-hak perempuan,” tutur bupati.

(Baca Juga: Bio Solar di Klaten dan Salatiga Habis, Sopir Truk Bingung Tak Bisa Kerja)

Bupati berharap, upaya dan kerja keras pemerintah dalam mendukung pengarustamaan gender terus ditingkatkan. Dengan begitu, ke depan Kebumen bisa meraih penghargaan Parahita Ekapraya (APE) untuk peringkat paling tinggi, yakni Mentor.

“Untuk mendukung dan mewujudkan kesetaraan gender kita juga melibatkan masyarakat, dunia usaha, ormas, dan dunia pendidikan tinggi di Kebumen. Kita, mereka, turut serta memberikan wadah dan pelatihan dalam hal reward perempuan,” tuturnya.

Sementara itu, Kabid PPPA Kabupaten Kebumen Marlina Indrianingrum menambahkan, penghargaan tersebut merupakan kali kedua.

“Alhamdulillah, dua kali berturut-turut Kebumen selalu dapat Utama. Keuntungan dari penghargaan ini apa, kita selalu mendapat Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pusat sebagai reward. Tahun 2021 di Jawa Tengah hanya ada 25 kabupaten/kota yang dapat DAK, kemudian 2022 hanya 15 kabupaten/kota. Ini yang patut kita syukuri,” tandasnya.

Penghargaan kategori serupa juga diraih oleh Kota Pekalongan. Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid, mengungkapkan, penghargaan kategori tertinggi kedua tersebut diraih oleh Kota Pekalongan karena adanya komitmen penuh dalam pencapaian dan perwujudan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan serta pemenuhan kebutuhan anak.

“Penghargaan ini tentu akan makin menjadi penyemangat untuk kita semua agar terus bekerja dan mengabdi, menjadi lebih baik lagi. terutama dalam memberikan layanan dan kemanfaatan bagi masyarakat. Capaian dan anugerah ini tidak lepas dari kerja keras dan sinergitas semua stakeholder, khususnya OPD terkait,” tutur Aaf, sapaan akrabnya, di Ruang Kresna Setda Kota Pekalongan, Rabu(13/10/2021).

Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) setempat, Soesilo, menjelaskan, terdapat tujuh komponen yang harus dipenuhi dalam penilaian komitmen PUG, yakni
kebijakan, komitmen, kelembagaan, penganggaran dan SDM, partisipasi masyarakat, alat analisis gender (GAP dan GBS), dan data gender atau data terpilah.

“Dari tujuh komponen itu, Kota Pekalongan masuk dalam kategori Utama, atau naik tingkat dari semula Madya di tahun 2018, dan sekarang menjadi kategori Utama,” terang Soesilo.

Tahun depan, imbuhnya, Kota Pekalongan terus membenahi strategi pengarusutamaan gender, baik pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Harapannya, penyelenggaraan berbagai kegiatan berbasis kesetaraan gender dan pemenuhan kebutuhan anak menjadi lebih baik, sekaligus bisa meraih penghargaan APE kategori Mentor.

Tidak Dibedakan

Sementara itu, Kabupaten Batang berhasil mempertahankan predikat Madya pada ajang pengharaan serupa, yang diterima secara virtual oleh Wakil Bupati Batang Suyono, di ruang Command Center Kabupaaten Batang, Rabu (13/10/2021).

Suyono mengharapkan, seluruh instansi pengampu dapat bekerja lebih baik dalam mewujudkan kesetaraan gender di Batang, di antaranya adalah penyusunan regulasi yang lebih memudahkan kaum perempuan berkontribusi dalam pembangunan.

Ia menegaskan, Pemkab Batang tidak membedakan antara laki-laki atau perempuan. Kesuksesan pembangunan merupakan kolaborasi keduanya.

“Yang penting Batang maju dan hebat karena kaum laki-laki dan perempuan tidak pernah dibeda-bedakan. Banyak hal yang didalamnya melibatkan kaum perempuan, bahkan sampai memutuskan anggaran pun mereka dilibatkan,” ungkapnya.

Editor : Fudai

Peristiwa
10 Berita Teratas Pekan Ini
Berita Terbaru