Aksi Buruh Jatim di Surabaya Tuntut Hapus Outsourcing hingga Revisi UU Pemilu

Reporter : Fudai

SURABAYA - Ribuan buruh dari berbagai daerah di Jawa Timur akan menggelar demonstrasi di depan Kantor Gubernur Jawa Timur, Surabaya, Kamis (28/8).

Aksi tersebut merupakan bagian dari gerakan nasional yang dilakukan serentak di sejumlah kota besar di Indonesia.

Baca juga: Pemkot Surabaya Genjot PAD, Wiwiek Widyawati Sebut Tiga Instrumen Strategis Tingkatkan Efisiensi

Ketua Sekretaris Perwakilan Daerah Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Jawa Timur, Jazuli, menyampaikan sekitar 3.000 buruh diperkirakan hadir.

Menurutnya, aksi serupa juga digelar di kota lain seperti Bandung, Medan, hingga Jayapura.

“Untuk Jawa Timur, pusat aksi dipusatkan di Kantor Gubernur Jatim,” ujar Jazuli.

Para peserta aksi berasal dari berbagai kawasan industri, di antaranya Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, Pasuruan, Probolinggo, Jember, Lumajang, dan Tuban.

Massa berkumpul lebih dulu di depan Masjid Baitul Haq, Kejaksaan Tinggi Jatim, sekitar pukul 11.00 WIB, sebelum bergerak bersama menuju titik aksi.

Rute long march yang dilalui meliputi Jalan Wonokromo, Raya Darmo, Urip Sumoharjo, Basuki Rahmat, Embong Malang, Blauran, Bubutan, hingga Jalan Pahlawan.

Baca juga: Pemkot Surabaya dan Bea Cukai Musnahkan 11,1 Juta Batang Rokok Ilegal Senilai Rp16,6 Miliar

Selain orasi, buruh juga akan menampilkan aksi teatrikal sebagai bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah.

“Untuk kelancaran lalu lintas, kami mengimbau masyarakat agar menghindari jalur yang akan dilintasi rombongan aksi,” tambah Jazuli.

Adapun enam tuntutan nasional yang diusung buruh antara lain:

  1. Penghapusan sistem outsourcing dan penolakan upah murah.
  2. Pembentukan Satgas PHK guna mencegah pemutusan hubungan kerja.
  3. Reformasi sistem perpajakan perburuhan.
  4. Pengesahan RUU Ketenagakerjaan tanpa konsep omnibus law.
  5. Pemberantasan korupsi melalui percepatan pengesahan RUU Perampasan Aset.
  6. Revisi UU Pemilu sesuai putusan Mahkamah Konstitusi.

Sementara itu, Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan, memastikan pengamanan berjalan optimal. Ia menyebut pengalaman pengelolaan aksi unjuk rasa sebelumnya menjadi bekal penting bagi aparat dalam menjaga ketertiban.

Baca juga: Larangan Parkir di Tepi Jalan dan Stiker ‘Save Tunjungan’ Eri Cahyadi Angkat Suara

“Alhamdulillah, seluruh kegiatan penyampaian aspirasi di Surabaya selama ini dapat berlangsung aman dan kondusif berkat kerja sama TNI, Polri, Pemkot Surabaya, dan dukungan berbagai komunitas,” ujarnya.

Untuk mendukung kelancaran, Polrestabes Surabaya menurunkan 3.500 personel gabungan dari TNI, Polri, dan unsur pemerintah daerah. Pengamanan dilakukan di sejumlah titik yang berpotensi padat massa, termasuk lokasi aksi buruh serta kegiatan masyarakat lainnya. (red)

 

Editor : Fudai

Peristiwa
10 Berita Teratas Pekan Ini
Berita Terbaru