SURABAYA – Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, William Wirakusuma, mengatakan kurangnya fasilitas penanganan penyakit menular seperti HIV, AIDS, dan TBC di Kota Pahlawan.
Ia menilai hingga kini, Surabaya belum memiliki shelter khusus untuk para pasien, berbeda dengan kota-kota besar lainnya yang sudah lebih siap dalam penanganan penyakit tersebut.
Baca juga: Dinkes Surabaya Pastikan Pembangunan RSUD Surabaya Timur Tuntas pada September
"Ini masalah serius karena Surabaya merupakan kota besar dengan anggaran yang memadai. Sudah seharusnya memiliki shelter khusus bagi pengidap HIV, AIDS, dan TBC," Tutur William pada warta Artik. id senin (28/4).
Legislator dari partai PSI ini berencana mengusulkan kepada Pemerintah Kota Surabaya untuk segera membangun shelter dan memperbarui regulasi, termasuk Peraturan Daerah (Perda) yang berkaitan dengan penanganan penyakit tersebut.
Menurutnya, Perda yang ada saat ini masih merujuk pada aturan lama dari tahun 2012, yang dinilai sudah tidak relevan dengan dinamika Kota Surabaya saat ini.
"Kami akan telaah apakah perda lama masih relevan. Surabaya sangat dinamis, dengan mobilitas penduduk dan perkembangan sektor industri maupun pariwisata yang pesat. Maka dari itu, regulasinya pun harus menyesuaikan," jelasnya.
Baca juga: Produk Asli Otentik Orang Tua dalam Bentuk Sachet Bukan dari Distribusi Orang Tua Grup
William juga menanggapi wacana sanksi administratif berupa penonaktifan KTP bagi penderita TBC yang menolak pengobatan, sanksi tersebut adalah langkah terakhir, dan sebelumnya akan ada pendampingan dari relawan maupun pihak terkait.
"Sanksi ini bukan bentuk diskriminasi,namun untuk memotivasi pasien agar mau menjalani pengobatan, karena jika tidak diobati, penyakitnya bisa menular dan membahayakan masyarakat sekitar. Tapi tetap harus ada pendekatan terlebih dahulu," tegasnya.
Ia menambahkan, jika pasien kembali bersedia menjalani pengobatan, maka seluruh fasilitas dari pemerintah kota akan kembali diberikan dan KTP mereka akan diaktifkan kembali.
Baca juga: Temuan BPOM Soal Obat Tradisional Berbahan Kimia, Ini Kata Mufti Mubarok
"Langkah ini diharapkan dapat menekan angka penyebaran penyakit menular di Surabaya sekaligus menjamin keselamatan dan kesehatan masyarakat secara luas, " Pungkas William. (Rda)
Editor : rudi