PAC dan Ranting Ansor Surabaya Tolak Hasil 'Konfercab Dadakan'l di Jakarta

Reporter : Amar

SURABAYA - Konfercab ulang PC GP Ansor Surabaya mendadak digelar di Jakarta, Minggu (23/2/2025).

Sebelumnya, Konfercab dengan agenda pemiliha ketua lantaran habis masa jabatanya tersebut sempat kisruh saat digelar di Balai Pemuda Surabaya pada Minggu (16/2/2025) lalu.

Baca juga: Gerakan Aspirasi Surabaya(GAS) Prihatin dengan Taman Tak Terawat dan Parkir Liar di Surabaya

Sejumlah pengurus anak cabang dan ranting menilai, kisruh yang terjadi lantaram PC GP Ansor Surabaya dan Panitia Konfercab memaksakan kehendak meski syarat menggelar Konfercab belum terpenuhi.

Belakangan, Panitia dan PC GP Ansor Surabaya mendadak mengirim undangan untuk PAC dan Ranting perihal Konfercab yang akan digelar di Kantor PP GP Ansor Jl Kramat Raya, Jakarta.

Umdangan mendadak dikirim pada Sabtu (22/2/2025) petang menjelang malam. Sementara Konfercab ulang dijadwalkan digelar pada Minggu (23/2/2025).

Hal ini pun menuai reaksi sekumlah PAC dan Ranting Ansor Surabaya. Mereka menilai, Konfercab tersebut hanya akal-akalan panitia dan PC GP Ansor Surabaya untuk memuluskan calon ketua yang didukung.

"Sulapan, ini akal-akalan saja dan sudah tentu banyak kejanggalan, " ujar Ketua Pengurus Ranting Ansor Osowilangun, Wahab.

Menurutnya, langkah Panitia Konfercab tidak bisa dibenarkan. Sebab, dengan tidak dihadiri jajaran pengurus ranting selaku pemilik hak suara sekaligus menjadikan konfrensi ini cacat dikarenakan kegiatan konfrensi harus di hadiri oleh 50% plus 1 para pemilik hak suara.

"Konfercab yang secara jelas diadakan melanggar PD/PRT dan dengan di adakannya kegaiatan tersebut di kantor pusat GP Ansor di jakarta secara tidak langsung Pimpinan Pusat GP Ansor mengamini adanya tindak kecurangan dalam pagelaran Konfercab," katanya, Minggu (23/4/2025).

Dia menegaskan, pelaksanaan Konfercab ulang secara diam-diam ini juga merugikan bagi kader yang ingin menyalonkan diri sebagai Ketua GP Ansor Surabaya.

"Iki opo-opoan, organisasi besar kok kasih contoh buruk. Ulama dan kiai harus ambil sikap ini, saya sebagai anak muda jadi malu sendiri," kata Wahab.

Dia menambahkan, pelaksaan Konfercab diam-diam ini juga menjadi bukti bahwasannya baik PC Kota Surabaya dan PP GP Ansor tidak mau mendengarkan suara dan kritikan yang ada di bawah dan secara langsung tidak menghiraukan arahan dari Polrestbaes Surabaya terkait syarat pelaksanaan ulang konfrensi.

Baca juga: QA Space Sukses Hadirkan Instalasi Seni Outdoor Pertama di Fairway Nine Mall Surabaya

"Rekomendasinya kan jelas, Konfercab bisa digelar setelah dilakukan konsolidasi internal dan konsolidasi dengan PCNU Surabaya sebagai induk organisasi, bukan malah pindah tempat. Sebenarnya pinter gak sih arek-arek iku," katanya geram.

Dengan memaksakan kehendak semacam itu, ujarnya, PC GP Ansor dan Panitia Konfercab secara terang-terangan meremehkan posisi PCNU Surabaya.

"Ini jauh dari sikap takdim kepada kiai dan ulama, mosok masih mau menyebut dirinya Ansor kalau seperti itu," katanya.

Menurutnya, dengan digelarnya Konfercab ulang di Jakarta maka PP GP Ansor sudah terlibat kongkalikong dengan PC GP Ansor Surabaya. "Ini mencederai semangat kader yang ada di bawah," katanya.

Sekadar diketahui, sejumlah nama sebelumnya bakal maju dalam pemilihan Ketua GP Ansor Surabaya. Salah satu yang banyak didukung PAC dan Ranting adalah Ali Mannagali Parawansa.

Baca juga: Kampanye Pilgub Jatim, Khofifah Indar Parawansa Syuting Video Klip Bersama Dewa 19

Putra Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa tersebut sejatinya bakal bersaing dengan Mantan Ketua IPNU Surabaya 2017-2019, Achnaf Al Ashbahani FR yang didukung panitia dan pengurus Ansor sebelumnya.

Skenario menggelar Konfercab mendadak di Jakarta inilah yang diduga sengaja digelar untuk memuluskan calon yang diusung pengurus lama.

Tedbukti, pada 'Konfercab Dadakan' kemarin, Achnaf terpilih secara aklamasi.

Tidak hadinya pengurus Ranting sebagai pemik sah suara menimbulkan kekecewaan kader-kader Ansor. Klaim panitia menyebut ada 78 peserta yang hadir.

"Ini nemaksa dan banyak keanehan. Bekukan dulu, ini sudah tidak benar," tegas Wahab.(ama)

Editor : Amar

Peristiwa
10 Berita Teratas Pekan Ini
Berita Terbaru